Pengurangan Pengotor Pada Air Tua Menggunakan CaO, Ba(OH)2 dan Na2CO3 dalam Proses Pembuatan Garam dari Air Laut


Eli Dwi Astuti, 4350405027 (2010) Pengurangan Pengotor Pada Air Tua Menggunakan CaO, Ba(OH)2 dan Na2CO3 dalam Proses Pembuatan Garam dari Air Laut. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Pengurangan Pengotor Pada Air Tua Menggunakan CaO, Ba(OH)2 dan Na2CO3 dalam Proses Pembuatan Garam dari Air Laut] Microsoft Word (Pengurangan Pengotor Pada Air Tua Menggunakan CaO, Ba(OH)2 dan Na2CO3 dalam Proses Pembuatan Garam dari Air Laut) - Published Version
Download (27kB)

Abstract

Garam merupakan salah satu kebutuhan pokok yang mengandung ion natrium dan ion klorida sehingga digunakan sebagai bahan makanan terpenting karena merupakan sumber elektrolit bagi tubuh manusia. Kandungan utama dalam garam dapur adalah NaCl, disamping itu juga terdapat ion pengotor, antara lain: ion SO42-, ion Ca2+, ion Mg2+ dan lain-lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar NaCl tanpa dan dengan penambahan bahan pengikat pengotor, untuk mengetahui pada perbandingan berapa penambahan bahan pengikat pengotor dapat menghasilkan kadar NaCl yang maksimum, untuk mengetahui kadar air dan kadar ion pengotor (Ca2+, Mg2+ dan SO42-) tanpa dan dengan penambahan bahan pengikat pengotor (pemurnian) dan untuk mengetahui karakterisasi kristal garam dapur. Proses pemurnian NaCl melalui metode kristalisasi dengan penambahan bahan pengikat pengotor. Bahan pengikat pengotor yang digunakan adalah CaO, Ba(OH)2 dan Na2CO3. Prinsip dasar metode ini adalah zat-zat pengotor dalam air tua diikat oleh zat pengikat yang ditambahkan pada air tua tersebut pada proses pemurniannya. Populasi dalam penelitian ini adalah air tua dengan kepekatan 24,50Be dari Rembang Jawa Tengah, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah air tua dari Meteseh Kaliori Rembang Jawa Tengah. Kadar NaCl ditentukan melalui metode analisis argentometri, ion pengotor Ca2+ dan ion Mg2+ menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA), sedangkan ion SO42- ditentukan melalui metode turbidimetri, kadar air ditentukan secara gravimetri dan karakter garam dapur di tentukan dengan metode XRD (X-Ray Diffraction). Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakterisasi garam dapur sebelum pemurnian (penambahan bahan pengikat pengotor) memiliki kadar NaCl 82,499 % ; kadar Mg2+ 1888,5 ppm ; kadar Ca2+ 200,25 ppm ; kadar SO42- 26040 ppm; kadar air 5,069% sedangkan karakterisasi setelah pemurnian memiliki kadar NaCl 99,089 % ; kadar Mg2+ 8,936 ppm ; kadar Ca2+ 2,12 ppm ; kadar SO42- 522,5 ppm; kadar air 2,885%. Difraktogram garam dapur hasil kristalisasi mengandung fase amorf akibat pengkristalan yang kurang sempurna, namun hampir mendekati standar dengan NaCl pa dimana mempunyai puncak tertinggi pada sudut 2θ: 30o. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kristalisasi dengan penambahan bahan pengikat pengotor dapat meningkatkan kadar NaCl secara signifikan.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: pengotor, air tua dan garam
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia, S1
Depositing User: Hapsoro Adi Perpus
Date Deposited: 06 Jul 2012 05:53
Last Modified: 06 Jul 2012 05:53
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/13100

Actions (login required)

View Item View Item