Pemanfaatan Limbah Batu Bara (Fly Ash) Sebagai Bahan Campuran Pembuatan Batako Ditinjau Dari kuat Tekan dan Serapan Air


Djumari, 5101406018 (2011) Pemanfaatan Limbah Batu Bara (Fly Ash) Sebagai Bahan Campuran Pembuatan Batako Ditinjau Dari kuat Tekan dan Serapan Air. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Pemanfaatan Limbah Batu Bara (Fly Ash) Sebagai Bahan Campuran  Pembuatan Batako Ditinjau Dari kuat Tekan dan Serapan Air] Microsoft Word (Pemanfaatan Limbah Batu Bara (Fly Ash) Sebagai Bahan Campuran Pembuatan Batako Ditinjau Dari kuat Tekan dan Serapan Air) - Published Version
Download (24kB)

Abstract

Batako atau Bata Semen Berlubang adalah komponen bahan bangunan yang digunakan untuk dinding dan dibuat secara sederhana dari campuran sement portland, pasir dan air dengan atau tanpa aditif, menggunakan mesin cetak manual atau mesin cetak getar tekan. Penggunaan batako tidak memerlukan persyaratan yang terlalu tinggi dan akan lebih baik jika harganya murah dan memiliki kualitas yang baik. Oleh karena itu diperlukan alternatif bahan ikat lain yang harganya lebih murah dan diprediksikan dapat meningkatkan kuat tekan batako. Bahan alternatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah sisa pembakaran batu bara yaitu abu terbang. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah persentase abu terbang yang digunakan dalam batako. Sedangkan variabel terikat adalah kuat tekan dan serapan air pada batako. Penelitian menggunakan komposisi campuran dengan perbandingan berat bahan susun batako yang terdiri dari semen portland pozolan (PPC), abu terbang (FS) dan pasir (PS). Perbandingan komposisi campuran yang dipakai adalah dengan persentase abu terbang terhadap berat semen. Perbandingan tersebut adalah dengan komposisi abu terbang sebesar 0% (1PPC : 0FS : 6PS), komposisi abu terbang sebesar 10% (0,9PPC : 0,1FS : 6PS), komposisi abu terbang sebesar 20% (0,8PPC : 0,2FS : 6PS), komposisi abu terbang sebesar 30% (0,7PPC : 0,3FS : 6PS), komposisi abu terbang sebesar 40% (0,6PPC : 0,4FS : 6PS), komposisi abu terbang sebesar 70% (0,3PPC : 0,7FS : 6PS). Sampel yang diuji kuat tekan dan serapan airnya adalah sampel batako dengan ukuran 40 cm x 10 cm x 20 cm. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa penambahan abu terbang dengan persentase tertentu dari berat semen ternyata dapat meningkatkan kuat tekan batako. Peningkatan kuat tekan ini terjadi pada persentase 10% dengan kuat tekan rata-rata 16,35 kg/cm2; persentase 20% dengan kuat tekan rata- rata 17,10 kg/cm2; persentase 30% dengan kuat tekan rata-rata 19,59 kg/cm2; persentase 40% dengan kuat tekan rata-rata 17,16 kg/cm2; persentase 70% dengan kuat tekan rata-rata 9,80 kg/cm2 sedangkan pada persentase 0% kuat tekan rata-rata sebesar 16,35 kg/cm2. Penambahan abu terbang pada bahan ikat semen portland pozolan membuat batako menjadi lebih kedap air karena nilai serapan air batako menjadi semakin lebih rendah. Serapan air pada batako dengan abu terbang 0% adalah sebesar 12,55%, pada persentase 10% sebesar 12,45%, pada persentase 20% sebesar 11,92%, pada persentase 30% sebesar 11,48%, pada persentase 40% sebesar 11,07%, pada persentase 70% sebesar 8,81%.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Batako, abu terbang, kuat tekan dan serapan air
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Fakultas: Fakultas Teknik > Pendidikan Teknik Bangunan, S1
Depositing User: budi Budi santoso perpustakaan
Date Deposited: 06 Jul 2012 01:35
Last Modified: 06 Jul 2012 01:35
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/13096

Actions (login required)

View Item View Item