Rancang Bangun Alat Pengukur Bioresistansi Titik Akupuntur berbasis Mikrokontroler ATMega 8535


Siti Nurul Adhimiyati, , 4250406010 (2011) Rancang Bangun Alat Pengukur Bioresistansi Titik Akupuntur berbasis Mikrokontroler ATMega 8535. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of . Rancang Bangun Alat Pengukur Bioresistansi Titik Akupuntur berbasis Mikrokontroler ATMega 8535] Microsoft Word (. Rancang Bangun Alat Pengukur Bioresistansi Titik Akupuntur berbasis Mikrokontroler ATMega 8535) - Published Version
Download (12kB)

Abstract

Perkembangan terbaru dari tekhnologi mikrokontroler dapat dilihat dengan munculnya AVR (Alf and Vegard's Risc prosesor) yang memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan mikrokontroler sebelumnya. Selain aplikasi untuk kehidupan sehari-hari, mikrokontroler AVR juga dapat diaplikasikan untuk keperluan biomedis, salah satunya adalah sebagai alat pengukur bioresistansi. Alat pengukur bioresistansi berfungsi untuk mengetahui seberapa besar hambatan pada jaringan sistem syaraf tubuh makhluk hidup. Apabila hambatan pada jaringan sistem syaraf tubuh makhluk hidup dapat terukur, maka besar penyumbatan aliran darah dimungkinkan dapat diketahui. Dengan demikian, besar kecilnya kelainan organ dalam tubuh manusia juga dapat diprediksi. Tujuan dalam penelitian ini adalah menghasilkan sebuah alat yang dapat mengukur besarnya bioresistansi pada tubuh yang mengalami kelainan dan mampu menampilkan nilai bioresistansi dalam bentuk data digital menggunakan Mikrokontroler ATMega 8535. Penelitian ini telah menghasilkan suatu alat yang dirancang khusus untuk dapat mengukur nilai bioresistansi manusia sebagai indikator adanya kelainan organ tubuh manusia. Nilai yang terukur kemudian ditampilkan pada layar LCD menggunakan bantuan program ADC internal yang terdapat pada mikrokontroler ATMega 8535. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa alat tersebut memilki nilai ketelitian pengukuran sebesar 98,23%. Nilai bioresistansi yang terukur oleh alat ini cenderung berubah-ubah (tidak konstan). Ketidakkonstanan nilai ini, kemungkinan disebabkan oleh nilai biopotensialnya. Dari data nilai pengukuran dan hasil wawancara sample pasien, diperoleh kesimpulan bahwa jika seseorang memiliki nilai resistansi diatas 50 K pada titik refleksi yang diukur, maka dimungkinkan organ pada titik tersebut mengalami suatu gangguan. Hal ini penting diketahui, agar pasien yang mengalami gangguan pada organ dalamnya dapat lebih berhati-hati dalam menjaga kondisi kesehatannya.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Rancang bangun, pengukur bioresistansi, ATMega 8535.
Subjects: Q Science > QC Physics
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Pendidikan Fisika, S1
Depositing User: budi Budi santoso perpustakaan
Date Deposited: 05 Jul 2012 02:30
Last Modified: 05 Jul 2012 02:30
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/13016

Actions (login required)

View Item View Item