Akulturasi Kristen dan Jawa Dalam Tata Ibadah Gereja Injili Di Tanah Jawa (GITJ) Kudus,


Dewi Natalia Susan, Artini,, 3501407073 (2011) Akulturasi Kristen dan Jawa Dalam Tata Ibadah Gereja Injili Di Tanah Jawa (GITJ) Kudus,. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Akulturasi Kristen dan Jawa Dalam Tata Ibadah Gereja Injili Di Tanah Jawa (GITJ) Kudus, ] Microsoft Word (Akulturasi Kristen dan Jawa Dalam Tata Ibadah Gereja Injili Di Tanah Jawa (GITJ) Kudus, ) - Published Version
Download (14kB)

Abstract

Masyarakat Kudus didominasi oleh masyarakat beragama Islam yang mayoritasnya merupakan masyarakat Jawa. Agama lain mengalami kesulitan untuk masuk dalam masyarakat Jawa, karena masyarakat Jawa masih erat memegang tradisi yang sudah dimiliki. Para pendeta berusaha untuk dapat masuk dalam masyarakat Jawa agar agama Kristen dapat diterima, dalam hal ini tradisi Jawa sangat dimanfaatkan oleh para pendeta, hingga berdiri sebuah Gereja yang bernama Gereja Injili Di Tanah Jawa (GITJ). Gereja GITJ sebagai tempat ibadah masyarakat Jawa yang beragama Kristen, lalu tradisi Jawa apa saja yang masuk dalam tata ibadah di Gereja GITJ. Tujuan dari penulisan ini adalah : (1) Untuk mengetahui bentuk tata ibadah yang ada di Gereja Injili Di Tanah Jawa ( GITJ ) (2) Untuk mengetahui faktor apa saja yang mendasari jemaat Gereja Injili Tanah Jawa (GITJ) tetap mempertahankan tradisi masyarakat Jawa. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode ini digunakan untuk mengetahui tata ibadah yang ada di Gereja Injili Di Tanah Jawa ( GITJ ) serta untuk mengetahui faktor apa saja yang mendasari jemaat Gereja Injili Tanah Jawa (GITJ ) tetap mempertahankan tradisi masyarakat Jawa. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer, data sekunder, dokumentasi Gereja. Data primer dalam penelitian ini yakni berupa gambaran mengenai tata ibadah yang ada dalam Gereja Jawa dan kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh Gereja melalui pengamatan dan wawancara terhadap pendeta, pengurus Gereja, jemaat, serta masyarakat sekitar Gereja Injili Di Tanah Jawa ( GITJ ). Data sekunder diperoleh dari atau berasal dari sumber pustaka tertulis dan dokumentasi foto. Analisis data dalam penelitian dilakukan mulai dari reduksi data, Penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1)Tata ibadah yang ada di Gereja Injili Tanah Jawa ( GITJ )merupakan hasil mempribimisasikan Kristen kedalam tradisi Jawa, seperti bahasa yang digunakan, pakaian, iringan musik dan tarian. Tradisi Jawa yang lainnya yang bisa ditemui adalah pertunjukkan wayang, undhuh – undhuh, slametan. Berjalannya waktu tata ibadah di Gereja GITJ mengalami perkembangan dengan adanya ibadah menggunakan bahasa Indonesia pada minggu – minggu tertentu. Iringan musik, tarian mulai dikembangkan dengan musik dan tarian modern tetapi tetap pada unsur tradisi Jawa. Kondisi ini menyebabkan timbulnya kelompok-kelompok, yakni kelompok lansia yang lebih mendominasi saat ibadah minggu pagi yang menggunakan bahasa Jawa. Pemuda dan remaja cenderung pada ibadah sore yang menggunakan tata ibadah yang sudah mengalami perkembangan yakni dengan menggunakan bahasa Indonesia serta musik yang sudah dikembangkan dengan band.(2) Jemaat Gereja masih menggunakan tradisi Jawa dalam tata ibadahnya. Tradisi Jawa masih dipertahankan karena beberapa pandangan hidup, nilai – nilai, tradisi serta aturan – aturan pada masyarakat Jawa tidak bertentangan dengan ajaran agama Kristen. Proses akulturasi tidak mengubah semua pandangan hidup, nilai – nilai tradisi dan aturan – aturan yang sudah ada dalam masyarakat Jawa saat agama Kristen masuk. Saran yang diajukan dalam penelitian ini (1).Bagi Warga Gereja khususnya para pemuda dan remaja, penulis menyampaikan saat rapat mingguan bahwa mempertahankan nilai – nilai tradisi Jawa dalam Tata ibadah Gereja GITJ Kudus dengan cara membuka kegiatan penyampain bahasa Jawa pada tingkat dasar, yakni pada anak – anak sekolah minggu. Penulis selain itu menyampaikan saran bahwa Gereja perlu mengikutsertakan para remaja dalam organisasi Gereja, sehingga para remaja mengerti makna tradisi Jawa pada tata ibadah Gereja. (2).Bagi pengurus Gereja dan pendeta, penulis menyampaikan saat rapat warga untuk meningkatkan kerjasama dengan masyarakat sekitar dan kegiatan sosial, yaitu dengan cara menggunakan jasa masyarakat sekitar berupa tenaga keamanan atau satpam, pada saat Gereja mengadakan acara- acara tertentu dengan mengundang masyarakat sekitar, dan mengikutsetakan masyarakat saat acara undhuh – undhuh atau sedekah bumi, sehingga dapat terjalin hubungan yang baik dan harmonis antara umat Kristiani dengan masyarakat sekitar dan keberadaan Gereja didukung oleh masyarakat sekitar.melestarikan tradisi Jawa

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Gereja Injili Di Tanah Jawa ( GITJ ), Tata Ibadah, Masyarakat Jawa, Akulturasi
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, S1
Depositing User: budi Budi santoso perpustakaan
Date Deposited: 05 Jul 2012 00:30
Last Modified: 05 Jul 2012 00:30
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/12986

Actions (login required)

View Item View Item