Sistem Pembelajaran Dwibahasa (Bilingual) pada Mata Pelajaran Sosiologi di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (Studi kasus di SMA Negeri 1 Kendal)


Muhammad Bahrul.Ulum, , 3501407047 (2011) Sistem Pembelajaran Dwibahasa (Bilingual) pada Mata Pelajaran Sosiologi di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (Studi kasus di SMA Negeri 1 Kendal). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Sistem Pembelajaran Dwibahasa (Bilingual) pada Mata Pelajaran Sosiologi di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (Studi kasus di SMA Negeri 1 Kendal)] Microsoft Word (Sistem Pembelajaran Dwibahasa (Bilingual) pada Mata Pelajaran Sosiologi di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (Studi kasus di SMA Negeri 1 Kendal)) - Published Version
Download (14kB)

Abstract

Pendidikan di zaman modernisasi dan globalisasi berorientasi untuk membentuk lulusan yang mempunyai nilai lebih (value added) dan mampu bersaing dengan negara lain. Salah satu caranya adalah menerapkan pembelajaran dwibahasa (bilingual) yaitu sistem pembelajaran yang menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam proses pembelajaran. Di SMA Negeri 1 Kendal sebagai RSBI sistem pembelajaran dwibahasa (bilingual) juga diterapkan pada mata pelajaran sosiologi. Guru sosiologi dan siswa di SMA Negeri 1 Kendal dituntut untuk mampu mengikuti sistem pembelajaran dwibahasa (bilingual). Permasalahan tersebut yang kemudian membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian. Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana sistem pembelajaran dwibahasa (bilingual) pada mata pelajaran sosiologi di rintisan sekolah bertaraf internasional SMA Negeri 1 Kendal? (2) Apa saja hambatan-hambatan dalam sistem pembelajaran dwibahasa (bilingual) pada mata pelajaran sosiologi di sekolah rintisan bertaraf internasional SMA Negeri 1 Kendal? (3) Bagaimana persepsi guru sosiologi dan siswa terhadap sistem pembelajaran dwibahasa (bilingual) pada mata pelajaran sosiologi di rintisan sekolah bertaraf internasional SMA Negeri 1 Kendal? Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Lokasi penelitian di SMA Negeri 1 Kendal. Subjek dalam penelitian ini adalah guru sosiologi di SMA Negeri 1 Kendal yang berjumlah 3 orang dan siswa berjumlah 12 orang. Informan pendukung adalah kepala sekolah untuk mengetahui gambaran umum SMA Negeri 1 Kendal. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan adalah teknik triangulasi data. Teknik analisis data mencakup empat hal yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pembelajaran sosiologi di SMA Negeri 1 Kendal menggunakan dwibahasa (bilingual). (1) Sistem pembelajaran dwibahasa (bilingual) meliputi materi, media, metode, dan evaluasi yang diterapkan oleh guru. (2) Materi yang digunakan guru bersumber dari buku paket sosiologi yang bilingual serta dari majalah, koran, artikel dan internet. Namun dalam penyampaian materi guru belum sepenuhnya menggunakan bahasa Inggris, guru juga masih menggunakan bahasa Indonesia bahkan terkadang masih disisipi dengan menggunakan bahasa Jawa. (3) Media yang digunakan guru menggunakan LCD dan komputer untuk menayangkan slide materi sosiologi yang bilingual. (4) Metode yang diterapkan guru sosilogi di SMA Negeri 1 Kendal dengan cara ceramah interaktif, tanya jawab, dan berdiskusi. Dalam berdiskusi siswa dibiasakan untuk menggunakan multimedia sebagai wujud pembelajaran yang berbasis ICT (information and communication tehnology). Selain itu guru juga menggunakan metode pembelajaran inovatif seperti snow ball trowing agar siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran sosiologi yang bilingual. Evaluasi yang diterapkan guru menggunakan soal bahasa Inggris. (6) Evaluasi meliputi tes harian (daily test), mid semester (middle test), dan ujian akhir. Siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru masih ada yang menggunakan bahasa Indonesia, siswa juga terkadang masih kebingungan dalam memahami soal ulangan yang diberikan guru sehingga dapat mengakibatkan nilai ulangan siswa tidak tuntas. hal ini dikarenakan faktor penguasaan bahasa Inggris yang kurang. (7) Hambatan-hambatan dalam sistem pembelajaran dwibahasa (bilingual) pada mata pelajaran sosiologi adalah guru dan siswa belum sepenuhnya menguasai bahasa Inggris. Selain itu, belum berjalannya program English day menjadikan pembelajaran bilingual terhambat. (8) Guru sosiologi dan siswa mempunyai persepsi yang berbeda-beda terhadap sistem pembelajaran dwibahasa (bilingual). Persepsi tersebut merupakan bentuk apresiasi guru dan siswa selama mengikuti sistem pembelajaran dwibahasa (bilingual) pada mata pelajaran sosiologi. Saran yang dikemukakan penulis antara lain: (1) Guru-guru sosiologi di SMA Negeri 1 Kendal perlu mendapatkan pelatihan bahasa Inggris secara merata karena pada dasarnya guru-guru sosiologi di SMA Negeri 1 Kendal belum sepenuhnya menguasai bahasa Inggris, (2) Siswa SMA Negeri 1 Kendal perlu dibiasakan berbahasa Inggris terutama di dalam kegiatan belajar mengajar dan menggerakkan lebih aktif dalam program English day untuk menunjang sistem pembelajaran dwibahsa (bilingual) pada mata pelajaran sosiologi, (3) Bagi kepala sekolah seharusnya ikut berperan aktif dalam mendorong terlaksananya pembelajaran dwibahasa (bilingual) pada mata pelajaran sosiologi di SMA Negeri 1 Kendal.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Sistem Pembelajaran Dwibahasa (Bilingual), Mata Pelajaran Sosiologi, RSBI.
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, S1
Depositing User: budi Budi santoso perpustakaan
Date Deposited: 04 Jul 2012 08:49
Last Modified: 04 Jul 2012 08:49
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/12978

Actions (login required)

View Item View Item