Variasi Bahasa Jawa Dialek Cirebon
Khaerul Fikri, 2102407180 (2012) Variasi Bahasa Jawa Dialek Cirebon. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Microsoft Word (Variasi Bahasa Jawa Dialek Cirebon)
- Published Version
Download (25kB) |
Abstract
Bahasa Jawa dialek Cirebon adalah bahasa Jawa yang dituturkan di pesisir utara Jawa Barat terutama di daerah Cilamaya (Karawang), Blanakan, Pamanukan, Pusakanagara, Jatibarang, Indramayu, Cirebon, dan Losari (Brebes). Kabupaten Cirebon merupakan Kabupaten di Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah di pantai utara Pulau Jawa sehingga dipengaruhi oleh budaya Jawa dan Sunda terutama dalam segi bahasa. Hal inilah yang menyebabkan bahasa Jawa dialek Cirebon memiliki variasi leksikon yang berbeda. Penelitian ini mengambil sampel di tiga Desa yaitu Desa Mayung (bagian utara Kabupaten Cirebon), Desa Panguragan (bagian barat Kabupaten Cirebon), Desa Babakan (bagian selatan Kabupaten Cirebon). Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana variasi bahasa Jawa dialek Cirebon berdasarkan unsur fonologi, morfologi, dan leksikal? dan berapa persentase perbedaan antar daerah titik pengamatan?. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsi variasi bahasa Jawa dialek Cirebon dan mengetahui persentase perbedaan antar daerah titik pengamatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan teoretis dan metodologis. Pendekatan secara teoretis menggunakan pendekatan dialektologi, sedangkan pendekatan secara metodologis menggunakan metode sinkronis dan kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode pupuan lapangan dengan teknik pencatatan langsung, teknik rekam, teknik simak, teknik libat, dan teknik cakap. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan metode komparatif. Hasil analisis data menggunakan metode formal dan informal. Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi fonologis berupa variasi [a], variasi [k], variasi [b], variasi [i], variasi [o], variasi [d], variasi [n]. Variasi morfologi berupa prefiks ka-, konfiks pa/-an, sufiks –an, dan reduplikasi. Hasil perhitungan dialektometri ditemukan 61 kosakata menunjukkan adanya perbedaan fonologis, delapan kosakata menunjukan perbedaan morfologis, dan 49 kosakata menunjukan perbedaan leksikon. Gejala onomasiologis ditemukan pada variasi leksikon konsep “waktu dan musim”, “anggota tubuh manusia”, “kata ganti orang”, “istilah kekerabatan”, pakaian dan perhiasan”, “binatang”, “tumbuhan”, “alam”, “rumah dan bagiannya”, “alat”, “penyakit”, “sifat dan sapaan”, “rasa”, “kehidupan bermasyarakat”, “makanan dan minuman”. Gejala semasiologis terdapat pada leksikon [kita], [bibitan], [wit], [jorogan], dan [waras]. Hasil perhitungan dialektometri menunjukan antar titik pengamatan 1 dan titik pengamatan 2 sebesar 22,45% termasuk perbedaan wicara, titik pengamatan 1 dan titik pengamatan 3 sebesar 26,73% termasuk perbedaan wicara, dan titik pengamatan 2 dan titik pengamatan 3 sebesar 12,65% atau tidak ada perbedaan. Saran kepada paneliti atau pemerhati bahasa supaya hasil penelitian ini dapat menjadi inspirasi untuk dilakukan penelitian lanjutan tentang kebahasaan di Kabupaten Cirebon, misalkan penelitian di bidang struktur kebahasaan dan kajian di bidang sosiodialektologi, sehingga dapat memperluas dan memperdalam wawasan khususnya di bidang bahasa.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | variasi, dialek, Bahasa Jawa Cirebon |
Subjects: | P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia > Pendidikan Bahasa dan Sastra |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa (S1) |
Depositing User: | Hapsoro Adi Perpus |
Date Deposited: | 04 Jul 2012 02:55 |
Last Modified: | 04 Jul 2012 02:55 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/12932 |
Actions (login required)
View Item |