Ratih Dyah Wulandari,, 2102407010 (2011) Cerita Rakyat Telaga Mangunan Di Kecamatan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan Kajian Fungsionalisme. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

Microsoft Word (Cerita Rakyat Telaga Mangunan Di Kecamatan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan (Kajian Fungsionalisme) - Published Version Download (15kB)

Abstract

Cerita rakyat dapat dijadikan dasar pembentukan norma dalam kehidupan sosial masyarakat. Cerita rakyat lahir dari nenek moyang yang diwariskan secara turun-temurun dan berlangsung secara alamiah, memungkinkan keyakinan masyarakat akan keberadaan cerita rakyat di tengah-tengah kehidupan sosial masyarakat. Tokoh-tokoh dalam cerita rakyat mengakibatkan keyakinan masyarakat terhadap keberadaan cerita rakyat Telaga Mangunan.Cerita rakyat Telaga Mangunan yang berada di Kecamatan Petungkriyono ini memberikan daya tarik tersendiri dengan adanya tokoh-tokoh yang banyak dikenal oleh masyarakat Jawa pada umumnya.Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah: 1) bagaimana motif-motif pelaku dalam cerita rakyat Telaga Mangunan?,2) bagaimana fungsi cerita rakyat Telaga Mangunan dengan asal-usul Telaga Mangunan tersebut?. Penelitian ini menggunakan pendekatan objektif.Pendekatan objektif merupakan pendekatan karya sastra yang memandang bahwa sastra dapat berdiri sendiri secara otonom tanpa dipengaruhi oleh dunia yang ada diluar karya sastra itu sendiri. Pendekatan ini dikembangkan dengan cara kerja metode analisis struktural yaitu dengan cara menganalisis motif pelaku dalam cerita rakyat telaga Mangunan ini serta menentukan fungsi cerita rakyat ini. Cerita rakyat Telaga Mangunan ini dianalisis dengan menggunakan teori motifem yang dikembangkan oleh Alan Dundes dan fungsionalisme murni yang dikembangkan oleh Alan Dundes.Uraian secara keseluruhan cerita rakyat Telaga Mangunan ini mempunyai 19 motif pelaku yang dapat dikelompokkan menjadi keenam motifem sesuai dengan yang dikembangkan oleh Alan Dundes.Selain itu cerita rakyat ini mempunyai fungsi foklor sesuai dengan yang dikembangkan oleh Alan Dundes. Hasil dari penelitian Cerita Rakyat Telaga Mangunan di Kecamatan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan (Kajian Fungsionalisme) ini berawal dari aksi peperangan melawan Beladanda yang memberikan pengaruh keadaan yang tidak seimbang, dalam perjalanannya Bismanegara dan Sinuwun Bagus berniat ke Kali Larangan dan akhirnya Bismanegara melakukan pelanggaran berupa membuang air seninya ke Kali Larangan sehingga menakibatkan Bismanegara sakit. Aksi yang dilakukan Bismanegara dan Sinuwun Bagus Gedhong ini merupakan bentuk pelanggaran dan berakibat sehingga Bismanegara dan Sinuwun kembali ke Mataram diibaratkan sebagai bentuk pelarian dan terjadi keseimbangan motif ketika sinuwun Bagus dan Bismanegara mengabarkan kemenangan yang diperolehnya di Batavia. Fungsi cerita dalam masyarakat Dukuh Mangunan ini sebagai bukti adanya perjuangan yang dilakukan oleh Sinuwun Bagus Gedhong dan Bismanegara dalam pemcapaian prestasinya untuk melawan Belanda yang memberikan kemenangan pada masa kejayaan Mataram Islam sehingga masyarakat Dukuh Mangunan dan sekitarnya menghargai peran Sinuwun Bagus Gedhong sampai sekarang. Penelitian tentang motifem dan fungsionalisme cerita ini bertujuan supaya cerita rakyat Telaga Mangunan yang dikaji dengan teori fungsionalisme murni ini dapat menjadi referensi penelitian selanjutnya dengan kajian yang berbeda dan semoga cerita rakyat Telaga mangunan ini dapat difungsikan sebagaimana mestinya dengan mengacu pada fungsi-fungsi foklor dan perkembangan sastra lisan khususnya sehingga cerita rakyat ini dapat bermanfaat dengan baik di dalam masyarakat tanpa mengurangi keasliannya.

Actions (login required)

View Item