Dyah Ratna Puspitasari., 2101407124 (2011) Keefektifan Pembelajaran Keterampilan Bercerita Siswa SMP dengan Perlakuan Media Boneka dan Media Gambar dalam Model Simulasi. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

Microsoft Word (Keefektifan Pembelajaran Keterampilan Bercerita Siswa SMP dengan Perlakuan Media Boneka dan Media Gambar dalam Model Simulasi) - Published Version Download (12kB)

Abstract

Pembelajaran keterampilan bercerita di SMP Negeri 3 Bawang Kabupaten Banjarnegara belum mencapai hasil yang optimal. Hal ini dikarenakan pembelajaran keterampilan bercerita kurang menarik karena belum menggunakan media pembelajaran sehingga siswa kurang antusias. Melihat permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk mengujicobakan pembelajaran keterampilan bercerita dengan perlakuan media boneka dan media gambar dalam model simulasi. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah apakah ada perbedaan keefektifan pembelajaran keterampilan bercerita dengan perlakuan media boneka dan media gambar dalam model simulasi pada siswa SMP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keefektifan pembelajaran keterampilan bercerita dengan perlakuan media boneka dan media gambar dalam model simulasi pada siswa SMP. Populasi dalam penelitian ini yaitu 180 siswa kelas VII SMP Negeri 3 Bawang Kabupaten Banjarnegara dengan diambil sampelnya sebanyak 60 siswa. Terbagi menjadi dua kelas yaitu kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Pengambilan sampel ini berdasarkan teknik random sampling. Pada prinsipnya, kegiatan yang dilakukan terhadap kedua kelompok yaitu pengambilan data awal, perlakuan, dan postes. Data awal diambil dari nilai akhir semester 1 yang telah dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian. Pengambilan data selanjutnya dilakukan dengan metode tes unjuk kerja. Data yang dikumpulkan diolah dengan analisis varians dan uji t. Adapun metode non tes dilakukan dengan observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah dilakukan perlakuan, pembelajaran keterampilan bercerita dengan perlakuan media boneka dalam model simulasi terbukti lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran keterampilan keterampilan bercerita dengan perlakuan media gambar dalam model simulasi. Hasil uji t menunjukkan bahwa thitung = -33,481 < ttabel = 2,002, untuk taraf signifikan α = 5% dengan dk = 58 yang berada pada daerah penolakan Ho yang berarti Ha diterima. Pada hasil uji belajar diperoleh thitung = 23,936 dan ttabel = 2,045 dengan rerata kelas eksperimen 1 = 81,21 dan rerata kelas eksperimen 2 = 76,66. Sedangkan hasil observasi menunjukkan bahwa kelas eksperimen 1 mencapai 82,5% dalam kategori baik dan kelas eksperimen 2 mencapai 80,15% dalam kategori baik. Dari ketiga pengujian tersebut dapat disimpulkan pembelajaran keterampilan bercerita pada kelas eksperimen 1 dengan perlakuan media boneka dalam model simulasi terbukti lebih efektif dibanding pembelajaran keterampilan bercerita pada kelas eksperimen 2 dengan perlakuan media gambar dalam model simulasi. Adapun saran yang dapat direkomendasikan, yaitu (1) Pembelajaran keterampilan bercerita dengan perlakuan media boneka terbukti lebih efektif sehingga dapat menjadi referensi bagi guru dalam pembelajaran keterampilan bercerita selanjutnya; (2) Dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia, guru diharapkan lebih inovatif mengembangkan variasi media pembelajaran dengan memanfaatkan media belajar yang efektif agar siswa tidak jenuh dalam pembelajaran. Dengan demikian maka hasil belajar akan tercapai secara optimal; (3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai data penelitian lanjutan berkaitan dengan pengembangan media pembelajaran dan model pembelajaran khususnya mengenai media pembelajaran dalam model simulasi pada pembelajaran bercerita siswa SMP.

Actions (login required)

View Item