Faktor-faktor yang Memengaruhi Istri Mempertahankan Hubungan Perkawinan (Studi Kasus Pada Istri Pertama Keluarga Poligami Di Desa Ngemplak Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang)


Uyun Nailufar, 1550405013 (2011) Faktor-faktor yang Memengaruhi Istri Mempertahankan Hubungan Perkawinan (Studi Kasus Pada Istri Pertama Keluarga Poligami Di Desa Ngemplak Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Faktor-faktor yang Memengaruhi Istri Mempertahankan Hubungan Perkawinan (Studi Kasus Pada Istri Pertama Keluarga Poligami Di Desa Ngemplak Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang)] Microsoft Word (Faktor-faktor yang Memengaruhi Istri Mempertahankan Hubungan Perkawinan (Studi Kasus Pada Istri Pertama Keluarga Poligami Di Desa Ngemplak Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang)) - Published Version
Download (26kB)

Abstract

Poligami adalah satu realita sosial yang masih kontroversial di Indonesia. Sehingga tidak mengherankan jika di beberapa daerah di Indonesia ditemui banyak praktik poligami. Terlebih dalam Undang-Undang Perkawinan No. 1 tahun 1974 menyebutkan bahwa pemerintah memberi peluang warga Indonesia untuk memiliki istri lebih dari seorang. Secara psikologis poligami tidak banyak menimbulkan konflik batin bagi suami, akan tetapi secara praktis dalam kehidupan sehari-hari, poligami seringkali menimbulkan banyak protes pada pihak istri. Penelitian akan berusaha mengungkap faktor-faktor yang mempengaruhi istri pertama bersedia mempertahankan rumah tangga poligaminya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Pengambilan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Lima orang narasumber utama yaitu istri pertama yang dipoligami dan masih tetap mempertahankan hubungan perkawinannya dan limabelas orang informan penunjang penelitian yaitu saudara, tetangga atau teman subjek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alasan istri mempertahankan hubungan perkawinan poligami ini dipengaruhi oleh delapan faktor, yaitu kepentingan anak, rasa cinta istri yang mendalam terhadap suami, rasa malu jika menjadi seorang janda, keyakinan agama, telah merasakan ketenangan dalam perkawinan poligami, ketakutan untuk melakukan perkawinan lagi, ketergantungan ekonomi, mendapat dukungan dari keluarga besar dan teman untuk mempertahankan hubungan perkawinan. Di sisi lain poligami menimbulkan permasalahan seperti kurangnya rasa adil suami, ketidakterimaan keluarga besar kedua belah pihak, intensitas pertemuan antara suami dan istri berkurang, perubahan sikap suami menjadi lebih kasar, istri cemburu dengan istri yang lain dan yang terakhir adalah istri mendapat banyak fitnah dari banyak orang. Dampak dari poligami adalah kekerasan secara fisik, kekerasan secara psikis dan pengabaian rumah tangga. Saran dari penelitian ini adalah bagi suami dan istri perlu adanya komunikasi antara kedua belah pihak untuk memberikan dan mendapatkan hak dan kewajiban yang seharusnya mereka dapatkan, sehingga rumah tangga mereka akan mendapatkan ketenangan sesuai dengan tujuan perkawinan dan mengajak anak-anak untuk membentuk keluarga yang harmonis melalui keterbukaan dan komunikasi.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: faktor-faktor, istri pertama, perkawinan, poligami
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman
Fakultas: Fakultas Ilmu Pendidikan > Psikologi (S1)
Depositing User: Hapsoro Adi Perpus
Date Deposited: 02 Jun 2012 13:37
Last Modified: 02 Jun 2012 13:37
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/12638

Actions (login required)

View Item View Item