Proses Pelaksaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Di SLB se-Kota Pekalongan Tahun 2011
Imam Agus Maulana, 6101407035 (2011) Proses Pelaksaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Di SLB se-Kota Pekalongan Tahun 2011. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Microsoft Word (Proses Pelaksaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Di SLB se-Kota Pekalongan Tahun 2011)
- Published Version
Download (26kB) |
Abstract
Fokus masalah penelitian ini adalah segala aspek-aspek dalam proses pelaksanaan pembelajaran penjasorkes di SDLB se Kota Pekalongan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran penjasorkes di SDLB se-kota Pekalongan yang meliputi: (1) tahapan pembelajaran gerak, (2) efisiensi pembelajaran, (3) efektifitas pembelajaran, dan (4) sistematika pembelajaran. Pendekatan penelitian ini adalah survei dengan lokasi penelitian di SDLB se Kota Pekalongan. Data penelitian dihimpun langsung melalui: (1) pengamatan atau observasi, (2) wawancara, dan (3) pengumpulan dokumen dari dua SDLB yang ada di kota pekalongan yaitu; SDLB PRI dan SDLB Negeri Kota Pekalongan. Bentuk analisis data penelitian ini adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: SDLB PRI kota Pekalongan sudah memiliki guru khusus penjasorkes. (1) tahapan pembelajaran gerak, dalam mengidentifikasi potensi gerak sisiwa guru mengamati secara langsung pada saat pembelajaran penjasorkes serta bekerjasama dengan guru kelas dan wali murid. Hasil identifikasi menjadi pedoman menyusun rencana pembelajaran. (2) efektifitas pembelajaran, pembelajaran telah berjalan dangan efektif guru dibantu oleh 2-3 orang guru kelas, dan melakukan pembagian kelas berdasarkan ketunaan siswa. (3) efisiensi pembelajaran, sarana dan prasarana pembelajaran penjaskes sudah lengkap namun penggunaannya belum dioptimalkan. (4) sistematika pembelajaran, dari pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup sudah dilaksanakan dengan baik. SDLB Negeri Kota Pekalongan, (1) tahapan pembelajaran gerak, dalam mengidentifikasi potensi gerak siswa mengamati dari kebiasaan dan kesenangan siswa dalam kesehariannya khususnya saat pembelajaran penjasorkes berlangsung. (2) efektifitas pembelajaran, didukung oleh faktor kedekatan antara guru dan siswa, juga latarbelakang pendidikan guru yang lulusan PLB memudahkan dalam berkomunikasi dengan siswa. (3) efisiensi pembelajaran, belum adanya guru khusus penjas, sarana dan prasarana untuk pembelajaran penjasorkes kurang memadai. (4) sistematika pembelajaran sudah baik namun pembelajaran berlangsung monoton. Kesimpulannya adalah: (1) Tahap pembelajaran gerak guru mengidentifikasi potensi gerak siswa dan hasilnya sebagai pedoman penyusunan rencana pembelajaran (2) Dalam proses pembelajaran guru dibantu oleh guru kelas 2-3 orang, (3) Kurangnya model-model pembelajaran, variasi materi, dan pemanfaatan sarana prasarana (4) Sistematika pembelajaran sudah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan perangkat pembelajaran. Saran yang disampaikan adalah: (1) Bagi UNNES untuk mengadakan program studi atau jurusan yang meluluskan guru penjasorkes untuk sekolah luar biasa. (2) Bagi guru penjasorkes optimalkan sarana prasarana yang sudah ada supaya tercapai, kembangkan model-model pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran, dan perbanyak variasi materi guna memperkaya pengetahuan gerak. (3) Bagi sekolah ajukan permintaan kepada dinas terkait untuk membantu baik material maupun tenaga pengajar guna peningkatan mutu kualitas pembelajaran penjasorkes.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Subjects: | O Sport > Education, Training, Research |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Keolahragaan > Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi, S1 |
Depositing User: | Hapsoro Adi Perpus |
Date Deposited: | 22 May 2012 00:51 |
Last Modified: | 22 May 2012 00:51 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/12298 |
Actions (login required)
View Item |