Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Penyakit Katarak Senilis (Studi Kasus di Balai Kesehatan Indera Masyarakat Kota Semarang Tahun 2011)


Dyah Ayu Pratiwi, 6450405503 (2011) Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Penyakit Katarak Senilis (Studi Kasus di Balai Kesehatan Indera Masyarakat Kota Semarang Tahun 2011). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Penyakit Katarak Senilis (Studi Kasus di Balai Kesehatan Indera Masyarakat Kota Semarang Tahun 2011)] Microsoft Word (Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Penyakit Katarak Senilis (Studi Kasus di Balai Kesehatan Indera Masyarakat Kota Semarang Tahun 2011)) - Published Version
Download (24kB)

Abstract

Katarak senilis merupakan bentuk katarak yang paling sering ditemukan, 90% dari seluruh kasus katarak adalah katarak senilis. Faktor risiko katarak dapat berasal dari dalam tubuh sendiri (faktor intrinsik) maupun faktor dari luar tubuh (faktor ekstrinsik). Menurut data Balai Kesehatan Indera Masyarakat Kota Semarang (BKIM) tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 18,6% jumlah penderita katarak senilis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, riwayat penyakit Diabetes mellitus, penggunaan kortikosteroid, kebiasaan merokok, jenis pekerjaan, dan paparan sinar matahari di Balai Kesehatan Indera Masyarakat Kota Semarang (BKIM) tahun 2011. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey analitik dengan rancangan penelitian case control. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari kasus dan kontrol. Sampel yang diambil sejumlah 66 kasus (penderita) dan 66 kontrol (bukan penderita) yang diperoleh berdasarkan besar sampel minimal, diambil dengan teknik pengambilan sampel acak. Pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner. Pengolahan data menggunakan uji Chi square. Dari hasil penelitian didapatkan hasil faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian katarak senilis adalah jenis kelamin (p=0,001, OR=3,280), usia (p=0,001, OR=7,686), tingkat pendidikan (p=0,001, OR=3,254), tingkat pendapatan (p=0,001, OR=8,080), riwayat penyakit diabetes mellitus (p=0,037, OR=2,086), kebiasaan merokok (p=0,001, OR=0,260), jenis perokok (p=0,001, OR=0,260), jenis rokok (p=0,035, OR=3,111), jumlah rokok (p=0,029, OR=3,570), jenis pekerjaan (p=0,003, OR=3,095), paparan sinar matahari (p=0,003, OR=2,876). Sedangkan faktor yang tidak berhubungan dengan kejadian katarak senilis adalah penggunaan kortikosteroid (p=0,730, OR=0,787). Saran yang dapat diberikan bagi Balai Kesehatan Indera Masyarakat Kota Semarang dijadikan bahan masukan dalam menyusun kebijaksanaan melalui program penyuluhan. Bagi Masyarakat secara sadar dan rutin untuk memeriksakan mata ke pelayanan kesehatan terdekat. Bagi peneliti selanjutnya perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang katarak senilis dengan meneliti variabel hipertensi, alkohol, diare, status gizi, dan menggunakan desain kohor. Kepustakaan : 41 (1997-2010)

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Katarak Senilis
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Fakultas: Fakultas Ilmu Keolahragaan > Kesehatan Masyarakat, S1
Depositing User: Hapsoro Adi Perpus
Date Deposited: 21 May 2012 01:42
Last Modified: 21 May 2012 01:42
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/12228

Actions (login required)

View Item View Item