Siti Mar’atus Solikah, 1301407103 (2012) Upaya Mengatasi Kecemasan Menghadapi Tes Sumatif pada Siswa Berprestasi Rendah Melalui Konseling Behavior Teknik Desensitisasi Sistematis di SMP Negeri 1 Ungaran. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

Microsoft Word (Upaya Mengatasi Kecemasan Menghadapi Tes Sumatif pada Siswa Berprestasi Rendah Melalui Konseling Behavior Teknik Desensitisasi Sistematis di SMP Negeri 1 Ungaran) - Published Version Download (26kB)

Abstract

Solikah, Siti Mar’atus. 2012. Upaya Mengatasi Kecemasan Menghadapi Tes Sumatif pada Siswa Berprestasi Rendah Melalui Konseling Behavior Teknik Desensitisasi Sistematis di SMP Negeri 1 Ungaran. Skripsi. Jurusan Bimbingan dan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Dra. Ninik Setyowani, M.Pd dan Pembimbing II. Drs. Suharso, M.Pd., Kons. Kata kunci: kecemasan menghadapi tes sumatif, konseling behavior teknik desensitisasi sistematis Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan fenomena yang ada di SMP Negeri 1 Ungaran yang menunjukkan bahwa terdapat siswa berprestasi rendah yang mengalami kecemasan pada saat menghadapi tes sumatif. Melalui pemberian konseling behavior teknik desensitisasi sistematis diharapkan kecemasan menghadapi tes sumatif yang dialami oleh siswa berprestasi rendah bisa teratasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya dan keberhasilan dalam mengatasi kecemasan menghadapi tes sumatif pada siswa berprestasi rendah melalui konseling behavior teknik desensitisasi sistematis. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan dengan melaksanakan dua siklus tindakan. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah dua siswa berprestasi rendah yang mengalami kecemasan dalam menghadapi tes sumatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Untuk menganalisis data digunakan teknik analisis data kualitatif dan analisis deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua klien mengalami kecemasan dalam menghadapi tes sumatif. Gejala kecemasan yang muncul pada klien meliputi ciri-ciri fisik, seperti keluar keringat dingin pada telapak tangan dan dahi, berbicara menjadi tidak lancar, telapak tangan dan jari-jari tangan menjadi dingin, mudah marah, gemetaran pada lengan dan tangan, denyut jantung lebih cepat, wajah memanas dan memerah dan keringat bercucuran karena cemas. Ciri-ciri behavior seperti lebih senang menyendiri, menghindari belajar dan tugas, berjalan mondar-mandir dan sering mengeluh tidak akan bisa mengerjakan tes sumatif. Ciri-ciri kognitif seperti takut tidak bisa mengerjakan tes sumatif dan nilainya tidak lolos KKM, mudah lupa terhadap materi yang dipelajari, tidak bisa fokus terhadap tes sumatif, dan sulit memahami materi bahan tes sumatif. Kecemasan menghadapi tes sumatif klien bisa diatasi melalui konseling behavior teknik desensitisasi sistematis. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa gejala kecemasan sudah tidak muncul lagi pada saat kedua klien mengikuti UAS di sekolah. Selain itu juga terjadi perubahan pada diri klien, seperti kedua klien bisa memperbaiki pola belajarnya, DN bisa mandiri dalam mengerjakan soal tes sumatif, dan AD tidak bersikap pasrah lagi ketika tidak bisa mengerjakan soal tes sumatif. Disimpulkan bahwa kecemasan menghadapi tes sumatif pada siswa berprestasi rendah dapat diatasi melalui konseling behavior teknik desensitisasi sistematis. Saran bagi siswa dan pihak sekolah diharapkan agar mampu mengatasi permasalahannya terkait kecemasan menghadapi tes sumatif pada siswa berprestasi rendah.

Actions (login required)

View Item