Ulhaq, 8150408186 (2012) Penerapan Ajaran Sifat Melawan Hukum Materiil dalam Putusan Hakim : Analisis Yuridis Terhadap Putusan Hakim di Pengadilan Tipikor Jakarta. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

Microsoft Word (Ajaran Sifat melawan Hukum Materiil, Putusan Hakim) Download (25kB)

Abstract

Ulhaq. 2012. Penerapan Ajaran Sifat Melawan Hukum Materiil dalam Putusan Hakim : Analisis Yuridis Terhadap Putusan Hakim di Pengadilan Tipikor Jakarta. Prodi Ilmu Hukum. Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I, Dr.Indah Sri Utari,S.H.,M.Hum, Pembimbing II, Anis Widyawati, S.H.,M.H. 130 Halaman. Kata Kunci : Ajaran Sifat melawan Hukum Materiil, Putusan Hakim Sifat Melawan Hukum Materiil dalam keberadaannya terhadap hukum pidana korupsi yang merupakan inti dari delik korupsi yang sebenarnya walaupun tidak dirumuskan secara tegas dalam formulasi delik, namum perbuatan korupsi secara langsung telah sedemikian rupa melawan hukum sebagai perbuatan yang tercela baik secara hukum positif maupun berdasarkan rasa keadilan maysrakat secara luas. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana ajaran Sifat Melawan Hukum Materiil dalam Tindak Pidana Korupsi dalam kajian hukum pidana indonesia? (2) Bagaimana pandangan ajaran Sifat Melawan hukum materiil dalam vonis hakim Pengadilan Tipikor ? Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui dan memahami penerapan ajaran sifat melawan hukum materiil dalam Tindak Pidana Korupsi. (2) Untuk mengetahui vonis hakim pengadilan tipikor dalam pandangan ajaran sifat melawan hukum materiil. Penelitian menggunakan metode penelitian yuridis normatif. Penelitian ini menfokuskan pada penerapan ajaran sifat melawan hukum materiil dalam putusan hakim di pengadilan tipikor Jakarta dalam pertentangan dengan putusan Mahkamah Konstitusi No.003 / PUU-IV / 2006 dalam tatanan praktek peradilan pidana. Sumber data adalah data primer, data sekunder dan data hukum tersier. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik pengumpulan bahan hukum yang akan digunakan sebagai sumber di dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan yaitu pengumpulan bahan hukum dengan jalan membaca peraturan perundang-undangan, dokomen-dokumen resmi, jurnal, artikel-artikel dari internet, maupun literatur-literatur lain yang erat kaitannya dengan permasalahan yang dibahas berdasarkan bahan hukum sekunder. Dari bahan hukum tersebut, kemudian dianalisis dan dirumuskan sebagai bahan hukum penunjang di dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini adalah : keberadaan sifat melawan hukum materiil secara normatif dalam undang-undang korupsi dalam formulasi pasal yang menegaskan sifat melawan hukum materiil secara tegas terdapat dalam Undang-Undang 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak pidana Korupsi Jo Undang-Undang 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, dan dalam Undang-Undang No.3 Tahun 1971 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi keberadaan sifat melawan materiil tidak disebutkan secara tegas namun formulasi delik dalam undang-undang tersebut secara langsung telah memberikan pemaknaan keberadaan sifat melawan hukum materiil secara diam-diam. Simpulan penelitian ini adalah : (1) Hakim dalam menerapkan sifat melawan hukum dalam fungsi positif terlebih dahulu melakukan kajian yang mendalam dan benar-benar menyelami apakah perbuatan tersebut memang merupakan perbuatan yang dianggap jahat dan tercela bagi masyarakat luas. (2) Hakim dalam memandang sifat melawan hukum materiil harusnya juga mempertimbangkan sifat melawan hukum dalam fungsinya yang negatif, bukan hanya dalam fungsi yang positif, sehingga perbuatan yang dilakukan walaupun memenuhi rumusan delik tetapi tidak melawan hukum materiil negatif dapat dijadikan sebagai alasan pembenar sehingga perbuatan yang tidak merugikan negara, tidak menguntungkan diri sendir, orang lain dan korporasi serta kewajiban hukum pelaku tidak dikenakan pemidanaan terhadapnya.

Actions (login required)

View Item