STRUKTUR CERITA TUTUR WATUGUNUNG
Fadli Tajrin ZS , 2102405536 (2012) STRUKTUR CERITA TUTUR WATUGUNUNG. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (Cerita Tutur Watugunung.)
- Published Version
Download (84kB) | Preview |
Abstract
Cerita Tutur Watugunung merupakan salah satu bentuk karya sastra Jawa Kuna. Cerita tersebut masih dipelihara sampai sekarang karena mengandung nilai-nilai kehidupan yang masih relevan dengan kehidupan sehari-hari. Permasalahan yang muncul dalam skripsi ini adalah bagaimana struktur cerita yang membentuk Tutur Watugunung?. Maka, tujuan penelitian ini adalah mengungkap struktur yang membentuk cerita Tutur Watugunung. Penelitian ini menggunakan teori Strukturalisme yang tetap menekankan pada deskripsi struktur. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif dengan metode struktural. Sasaran penelitian ini adalah mengetahui struktur cerita Tutur Watugunung. Sumber data pada penelitian ini adalah teks cerita Tutur Watugunung berbahasa jawa kuna. Hasil penelitian ini berupa struktur, meliputi plot, penokohan, latar serta tema dan amanat. Plot dalam Tutur Watugunung terdiri dari lima tahap yaitu tahap penyituasian berawal dari perbincangan mengenai asal-usul pengetahuan. Tahap kedua pemunculan konflik yaitu perginya Watugunung dari rumah. Tahap ketiga peningkatan konflik yaitu Watugunung yang memperistri kedua ibunya. Tahap keempat klimaks yaitu saat ibunya mengetahui bahwa Watugunung adalah anaknya. Tahap terahir penyelesaian yaitu matinya Watugunung. Tokoh-tokoh dalam cerita ini adalah Watugunung yang menjadi tokoh utama, Dewi Sanjiwartya, Dewi Sinta Kasih dan Sanghyang Wisnu yang menjadi tokoh kedua serta Bhatara Siwa, Danghyang Kulagiri, Bathara Narada sebagai tokoh pelengkap. Latar terdiri dari tiga yaitu latar tempat merupakan kerajaan yang menjadi tempat tinggal Watugunung berserta istrinya, kedua latar waktu berawal dari lahirnya Watugunung sampai matinya Watugunung, ketiga latar sosial yakni status sosial dari Watugunung. Tema dari cerita ini adalah hubungan sedarah dari ibu dan anak adalah hubungan yang dilarang. Cerita Tutur Watugunung mempunyai amanat bahwa manusia didunia tidak boleh menyamai Tuhan. Saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini yaitu cerita Tutur Watugunung hendaknya menjadi contoh dalam berperilaku di masyarakat Bali dalam kehidupan sehari-hari, usaha untuk menganalisis dan menginventarisasikan naskah-naskah yang berbahasa Jawa Kuna hendaknya diberi bidang tersendiri, karena naskah-naskah tersebut pada umumnya banyak mengandung nilai-nilai yang positif dalam usaha mencari kepribadian bangsa, disamping itu untuk mempertahankan agar bahasa Jawa Kuna tidak terancam dari kepunahan.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Cerita Tutur Watugunung. |
Subjects: | P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia > Pendidikan Bahasa dan Sastra |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa (S1) |
Depositing User: | budi Budi santoso perpustakaan |
Date Deposited: | 11 May 2012 02:07 |
Last Modified: | 11 May 2012 02:07 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/11978 |
Actions (login required)
View Item |