Peran Pekerja Sosial dalam Peningkatan Kualitas Hidup Pengemis di Balai Rehabilitasi Sosial Mardi Utomo Semarang


Feni Yuwan Sufiyana, 1201407008 (2011) Peran Pekerja Sosial dalam Peningkatan Kualitas Hidup Pengemis di Balai Rehabilitasi Sosial Mardi Utomo Semarang. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Peran Pekerja Sosial dalam Peningkatan Kualitas Hidup Pengemis di Balai Rehabilitasi Sosial Mardi Utomo Semarang]
Preview
PDF (Peran Pekerja Sosial dalam Peningkatan Kualitas Hidup Pengemis di Balai Rehabilitasi Sosial Mardi Utomo Semarang) - Published Version
Download (14kB) | Preview

Abstract

Balai Rehabilitasi Sosial Mardi Utomo Semarang merupakan Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional Dinas Sosial di bidang pelayanan dan rehabilitasi sosial .Permasalahan dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana peran pekerja sosial dalam peningkatan kualitas hidup pengemis di Balai Rehabilitasi Sosial Mardi Utomo Semarang; (2) Bagaimana faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan rehabilitasi sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian di Balai Rehabilitasi Sosial Mardi Utomo Semarang. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian berjumlah 4 orang Pekerja Sosial dan 5 orang informan pendukung yaitu 1 orang kepala bagian dan 4 orang klien balai. Keabsahan Data dalam penelitian ini meliputi: Triangulasi metode dan Triangulasi sumber. Teknik penganalisisan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik interaktif dengan langkah-langkah: (1) Pengumpulan Data; (2) Reduksi Data; (3) Display Data dan ; (4) Penarikan Kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan Peran pekerja sosial dalam peningkatan kualitas hidup pengemis yaitu sebagai (a)Motivator yaitu memberikan motivasi dan dukungan kepada pengemis guna membangun proses psikologis/ interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi, dan kebutuhan yang terjadi pada klien;(b)Asesor yaitu melaksanakan asesmen problematika dan kebutuhan pelayanan;(c)Perencanaan adalah perumusan dan penetapan tujuan dan kebutuhan target yang dicapai;(d)Evaluator yaitu menilai agar mengetahui sejauhmana keberhasilan dari suatu kegiatan;(e)Informan,supervisor dan negosiator. Kegiatan rehabilitasi meliputi bimbingan fisik, bimbingan mental, bimbingan sosial, dan bimbingan keterampilan. Faktor pendukung pelaksanaan rehabilitasi yaitu adanya kerjasama dengan instansi terkait dan Dinas Sosial Provinsi Jateng, sedangkan faktor penghambatnya yaitu kurangnya kedisiplinan narasumber dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan. Berdasarkan hasil penelitian disarankan: Proses rehabilitasi oleh pekerja sosial meliputi pemberian bimbingan fisik, mental, sosial, dan keterampilan dimaksudkan agar klien/ pengemis memiliki keterampilan tertentu yang dapat digunakan sebagai bekal untuk kehidupannya. Pekerja sosial sebaiknya tidak hanya menerapkan sistem hukuman/ sangsi yang sudah biasa dilakukan yaitu dengan menambah variasi hukuman yang lain karena klien tidak akan jera dan sudah menganggap biasa atau remeh terhadap hukuman yang diberikan. Bagi klien diharapkan dapat lebih bisa introspeksi diri dan lebih bisa meminimalisir tingkat pelanggaran yang dilakukan. Bagi Balai diharapkan dapat menambah instruktur dan mengadakan kerjasama dengan lembaga terkait guna penyaluran kerja untuk klien.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Peran Pekerja Sosial, Kualitas Hidup Pengemis, Rehabilitasi Sosial
Subjects: Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Luar Sekolah, S1
H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
Fakultas: Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Luar Sekolah (S1)
Depositing User: budi Budi santoso perpustakaan
Date Deposited: 04 May 2012 02:55
Last Modified: 25 Apr 2015 08:26
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/11725

Actions (login required)

View Item View Item