Shofi Luthfianti, 1102407010 (2012) Penerapan Model Illuminative Untuk Menganalis Good Practices Di SMK Negeri 6 Semarang. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

Preview

PDF (Penerapan Model Illuminative Untuk Menganalis Good Practices Di SMK Negeri 6 Semarang) - Published Version Download (24kB) | Preview

Abstract

Adanya persaingan dunia kerja pada era globalisasi serta perlunya peningkatan pelayanan publik dalam aspek pendidikan maka dibutuhkan peningkatan mutu dan kualitas sumber daya manusia melalui SBI SMK yang merupakan salah satu kebijakan pokok pembangunan pendidikan. Sehinga good practices sangat penting dalam penyelenggaraan RSBI, khususnya SMK. Good practices menunjukan ciri-ciri penting karakteristik RSBI yang dapat diadopsi atau diadaptasi oleh sekolah lain. Permasalahan yang dihadapi apakah sekolah SMK Negeri 6 Semarang ini telah mempunyai good practices dalam penyelenggaraan manajemen pendidikan serta bagaimana pelayanan yang diberikan sekolah kepada lulusan untuk dapat memasuki dunia kerja baik dalam maupun luar negeri. Penelitian ini bertujuan menganalisis dan mendeskripsikan good practices melalui paradigma manajemen pendidikan yang dilakukan oleh SMK Negeri 6 Semarang serta menganalisis dan mendeskripsikan pelayanan yang diberikan sekolah bagi lulusan untuk memasuki dunia kerja baik dalam maupun luar negeri. Metode penelitian menggunakan pendekatan studi kasus eksplanatory, menggunakan model evalusi illuminative. Teknik pengumpulan datanya dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis dilakukan melalui langkah-langkah reduksi data, display data dan verifikasi. Good practices dalam manajemen kurikulum (1) pembuatan kurikulum sudah melibatkan pihak industri; (2) penggunaan kurikulum tafesa dan KTSP digunakan secara bersama-sama digunakan selama 5 sampai 6 tahun; (3) mata diklat produktif dan adaptif sudah menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa pengantar; (4) khusus jurusan kecantikan dan busana siswa memilih sendiri dan jurusan perhotelan dan boga dipilihkan sekolah; (5) mendapat sertifikat dari lembaga yang menaungi tempat prakerin; (6) baru tahun kemaren sekolah mengirim siswanya untuk prakerin di Malaysia. Layanan BKK Pelayanan BKK ini dapat digunakan bagi alumni yang sudah lama lulus. Hubungan alumni dan sekolah ,masih tetap terjalin, hal ini dibuktikan dengan saling ketergantungan alumni dengan sekolah. Untuk manajemen kurikulum khususnya kelas praktek produksi boga hendaknya 1 guru mampu menangani 10 siswa, sehingga dalam mengontrol siswa jadi lebih mudah. Untuk masalah prakerin hendaknya lebih banyak lagi siswa yang melaksanakan prakerin di luar negeri. Setidaknya jika pihak industri sudah mendapat konfirmasi dari sekolah, maka pihak industri seharusnya pihak industri bisa menerima alumni.

Actions (login required)

View Item