Macapat dalam Tradisi Tingkeban pada Masyarakat Tionghoa di Desa Karangturi, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang.
Sri Wahyuni , 2102406556 (2011) Macapat dalam Tradisi Tingkeban pada Masyarakat Tionghoa di Desa Karangturi, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (Macapat dalam Tradisi Tingkeban pada Masyarakat Tionghoa di Desa Karangturi, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang.)
- Submitted Version
Download (879kB) | Preview |
Abstract
Masyarakat Tionghoa di Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang mengenal tradisi tingkeban yang cukup unik, sebagai bentuk akulturasi budaya Jawa Arab dan Tionghoa, di dalam tradisi ini dibacakan tembang macapat. Permasalahan dalam skripsi ini adalah: 1) Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural yang untuk membahas struktur fisik dan batin. Bagaimana struktur fisik tembang macapat dalam tradisi tingkeban pada masyarakat Tionghoa di Desa Karangturi, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang? 2) Bagaimana struktur batin tembang macapat dalam tradisi tingkeban pada masyarakat Tionghoa di Desa Karangturi, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang? Penelitian ini didasarkan pada teori struktural terutama struktur puisi yang mencakup struktur fisik dan batin. Macapat adalah tembang atau macapat tradisional Jawa. Macapat bisa juga disebut puisi Jawa. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian objektif dengan metode analisis struktural. Sumber data dalam penelitian ini adalah teks macapat ditembangkan pada saat tradisi tingkeban pada Masyarakat Tionghoa di Desa Karangturi Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang, oleh keluarga Ramlan. Sasaran penelitian ini adalah untuk membahas struktur fisik dan batin macapat yang dibaca pada tradisi tingkban masyarakat Tionghoa di Desa Karangturi, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, dengan menggunakan analisis struktural. Struktur fisik terdiri dari perwajahan, pilihan kata, diwarnai dengan perpaduan antara bahasa Jawa kuna dengan modern agar tampil lebih indah. Imaji menekankan panduan hidup. Kata konkrit adalah kiasan dalam sikap hidup, bahasa figuratif adalah majas-majas dalam pedoman hidup. Versifikasi dhandanggula memilih kata yang sesuai dengan tema, tanpa harus kehilangan tata cara penulisan dhandanggula serta mijil. Sedangkan tembang mijil di atas dari sudut pandang diksi memilih kata yang sesuai dengan tema, tanpa harus kehilangan tata cara penulisan mijil. Struktur batin meliputi: Sense yang lebih banyak berisi sikap hidup yang teguh dan sikap syukur kepada Tuhan serta memahami ajaran Nabi. Selain itu sikap tepa slira. Feeling juga rasa keteguhan yang dirasa penulisnya Juga toleransi, serta pelaksanaan kebijaksanaan dalam hidup. Tone mengajak pembaca segera bangun dari keterlenaan hidup. Amanat tentang menjalankan perintah Nabi, serta tepa slira agar mencapai ketentraman dalam hidup. Sikap rendah hati juga diamanatkan dalam dhandanggula dan mijil dalam tradisi tingkeban pada masyarakat Tionghoa di Desa Karangturi Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang Saran dalam penulisan ini adalah gending macapat dhandanggula dan mijil mempunyai banyak nilai-nilai yang bermanfaat dalam kehidupan. Selanjutnya, kita perlu mengupayakan pelestarian nilai-nilai budaya itu, sebagai budaya bangsa yang luhur.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tingkeban, macapat, dhandangula, mijil, Tradisi Jawa, Masyarakat Tionghoa |
Subjects: | P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia > Sastra G Geography. Anthropology. Recreation > GT Manners and customs P Language and Literature > PN Literature (General) > PN0080 Criticism |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa (S1) |
Depositing User: | eko handoyo perpustakaan |
Date Deposited: | 27 Jan 2012 04:21 |
Last Modified: | 25 Apr 2015 08:25 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/11691 |
Actions (login required)
View Item |