Tingkat Kesetaraan Gender dan Volume Produksi Pada Industri Kerajinan Enceng Gondok Di Kabupaten Semarang
Citra Mustikarini, 3353405546 (2011) Tingkat Kesetaraan Gender dan Volume Produksi Pada Industri Kerajinan Enceng Gondok Di Kabupaten Semarang. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (Tingkat Kesetaraan Gender dan Volume Produksi Pada Industri Kerajinan Enceng Gondok Di Kabupaten Semarang)
- Published Version
Download (1MB) | Preview |
Abstract
Industri kecil kerajinan enceng gondok adalah salah satu industri kecil yang mempunyai peran strategis dalam memberi kontribusi terhadap PDRB di Kabupaten Semarang. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis indeks kesetaraan gender tenaga kerja serta menganalisis apakah ada perbedaan antara volume produksi yang meningkat dan tidak yang dipengaruhi oleh gender pengusaha, pengalaman mengelola usaha, tingkat pendidikan dan jumlah hari kerja pada industri kerajinan enceng gondok di Kabupaten Semarang. Populasi dan sampel dalam penelitian ini seluruh industri kerajinan enceng gondok di Kabupaten Semarang yang berjumlah 15 unit usaha. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas (gender pengusaha, pengalaman mengelola usaha, tingkat pendidikan dan jumlah hari kerja karyawan) dan variabel terikat (volume produksi). Metode pengumpulan data yang digunakan dokumentasi, wawancara, dan kuesioner. Metode analisis data yang digunakan Indeks Kesetaraan dan Keadilan Gender (IKKG) dan Model Logit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahun 2008 nilai IKKG SD 0,76, SMP 0,34, SMA 1,22. Tahun 2009 nilai IKKG SD adalah 0,61, SMP 0,34, SMA 1. Tahun 2010 nilai IKKG SD 0,56, SMP 0,37, SMA 0,90. Persamaan Model Logit diperoleh Z = -16,061 + 0,675 X1 + 0,225 X2 + 1,613 X3 –0,496 X4 + e, yang menjelaskan 63,3% peluang peningkatan volume produksi dipengaruhi oleh variabel gender pengusaha, pengalaman mengelola usaha, tingkat pendidikan dan jumlah hari kerja, sisanya sebesar 36,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini. Secara parsial, hanya variabel tingkat pendidikan yang berpengaruh signifikan terhadap peningkatan volume produksi. Koefisien variabel tingkat pendidikan sebesar 1,613 dan nilai Wald sebesar 5,016 dengan signifikasi 0,024. Kesimpulan tahun 2008 kesempatan kerja perempuan yang berpendidikan SMA lebih besar dibanding laki-laki. Tahun 2009 kesempatan kerja laki-laki dan perempuan yang berpendidikan SMA sama besar. Tahun 2010 kesempatan kerja perempuan yang berpendidikan SMA lebih besar dibandingkan SD dan SMP. Ada perbedaan antara volume produksi yang meningkat dan tidak pada industri kerajinan enceng gondok di Kabupaten Semarang. Peningkatan volume produksi dipengaruhi oleh tingkat pendidikan formal dan non formal yang dimiliki pengusaha. Saran, tenaga kerja perempuan sebaiknya meningkatkan diri melalui tingkat pendidikan agar mampu bersaing dengan tenaga kerja laki-laki
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Gender, Volume Produksi |
Subjects: | H Social Sciences > HC Economic History and Conditions |
Fakultas: | Fakultas Ekonomi > Ekonomi Pembangunan, S1 |
Depositing User: | budi Budi santoso perpustakaan |
Date Deposited: | 18 Jan 2012 03:05 |
Last Modified: | 25 Apr 2015 08:25 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/11683 |
Actions (login required)
View Item |