Peningkatan Prestasi Belajar Pada Tema Peristiwa Melalui Model Pembelajaran Tematik Pada Siswa Kelas II SD Negeri Paguyangan 03


Siti Rokhani, 2010 (2010) Peningkatan Prestasi Belajar Pada Tema Peristiwa Melalui Model Pembelajaran Tematik Pada Siswa Kelas II SD Negeri Paguyangan 03. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Peningkatan Prestasi Belajar Pada Tema Peristiwa Melalui Model Pembelajaran Tematik Pada Siswa Kelas II SD Negeri Paguyangan 03] Microsoft Word (Peningkatan Prestasi Belajar Pada Tema Peristiwa Melalui Model Pembelajaran Tematik Pada Siswa Kelas II SD Negeri Paguyangan 03) - Published Version
Download (55kB)

Abstract

Tingkat perkembangan pada anak usia SD Kelas rendah, tingkat perkembangannya masih merupakan suatu kesatuan yang utuh (holistik) dan hanya mampu memahami hubungan antara konsep secara sederhana. Begitu pula dalam proses pembelajaran, umumnya mereka masih bergantung pada objek-objek yang bersifat konkret dan pengalaman yang dialaminya secara langsung (secara empiris). Dari gambaran pelaksanaan kegiatan di atas, akan muncul suatu permasalahan pada diri siswa apabila tingkat pemahaman siswa terhadap suatu konsep tidak terjadi secara utuh. Hal tersebut juga terjadi di Sekolah tempat peneliti bertugas yaitu SD Negeri Paguyangan 03, Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes. Materi pelajaran yang disampaikan guru kurang tepat sasaran sehingga tema-tema dalam pembelajaran menjadi terpecah-pecah. Hal tersebut mempengaruhi prestasi belajar anak-anak kelas II SD Paguyangan 03 kecamatan Paguyangan kabupaten Brebes sangat rendah yaitu 57,2 tidak sesuai dengan target nilai rerata yang diharapkan KKM yaitu 65 atau tidak tecapai. Berdasarkan uraian di atas, untuk memecahkan permasalahan tersebut di atas yaitu bagaimana cara meningkatkan kualitativ pembelajaran dengan pembelajaran terpadu/tematik pada kelas II SD N Paguyangan 03. Adapun masalah umum ini dirinci menjadi sebagai berikut: 1. Bagaimana meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran terpadu dengan tema ”peristiwa” 2. Bagaimana upaya agar pembelajaran terpadu/tematik dapat lebih efektif dan mudah di terima oleh siswa? Metode alternativ yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang meliputi dua siklus. Tiap-tiap siklus dilakukan secara berdaur yang terdiri atas empat tahap, yaitu: perencanaan (planing), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar pada prasiklus nila rata-rata kelas adalah 57,2dan tergolong rendah, nilai tersebut belum mencapai standar minimal yaitu 65, setelah dilakukan tindakan berupa penerapan pembelajaran terpadu/tematik dengan tema peristiwa, pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 62,8 berarti ada sedikit peningkatan, namun belum mencapai standar minmal ketuntasan hasil belajar , yaitu 65. Pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 80. Hasil analisis diskriptif kualitatif menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan tingkah laku belajar siswa dimana hasil observasi tentang keaktifan belajar siswa juga mengalami perkembangan yaitu dari data awal keaktifan hanya diperoleh rata-rata 46,9%, pada siklus I ada peningkatan yaitu mencapai 61% serta paada siklus II mencapai rata-rata keaktifan siswa 70% Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis menyarankan guru kelas rendah ketika hendak mengampu pembelajaran hendaknya menggunakan pendekatan yang sesuai dengan tingkat perkembangannya agar siswa mengalami sendiri, tidak hanya sekedar mendengarkan penjelasan dari guru.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Pembelajaran; hasil belajar; pendekatan tematik; keaktifan siswa; peristiwa dan permasalahannya dalam kehidupan sehari-hari.
Subjects: Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S1)
Fakultas: Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S1)
Depositing User: Users 6685 not found.
Date Deposited: 02 Apr 2012 02:29
Last Modified: 02 Apr 2012 02:29
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/11634

Actions (login required)

View Item View Item