Eskar T. Denatara, 6101406008 (2011) SURVEI SARANA DAN PRASARANA PENJASORKES PADA SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) DI KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2010. Under Graduates thesis, UNNES.

Microsoft Word (SURVEI SARANA DAN PRASARANA PENJASORKES PADA SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) DI KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2010 ) - Published Version Download (57kB)

Abstract

ABSTRAK Eskar T. Denatara, 2010. Survei Sarana dan Prasarana Penjasorkes pada Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kabupaten Pemalang Tahun 2010. Skripsi, Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh teori dan fakta bahwa ketersediaan sarana dan prasarana Penjas menjadi salah satu kunci keberhasilan pembelajaran Penjas di sekolah, dan Penjas di SLB juga berhak mendapatkan pemenuhan kebutuhan sarpras yang memadahi demi tercapainya tujuan yang diharapkan. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimanakah ketersediaan sarana dan prasarana Penjasorkes pada Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kabupaten Pemalang tahun 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketersediaan sarana dan prasarana Penjasorkes pada SLB di Kabupaten Pemalang tahun 2010. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu semua Sekolah Luar Biasa (SLB) yang ada di Kabupaten Pemalang, yang terdiri atas SLB N 1 Pemalang (SLB A dan D) dan SLB N 2 Pemalang (SLB B dan C). Populasi yang ada sekaligus sebagai sampel atau dengan kata lain penelitian ini menggunakan total sampling. Variabel yang akan diteliti adalah ketersediaan sarana dan prasarana Penjas pada SLB di Kabupaten Pemalang, sedangkan metode pengumpulan data dari penelitian ini adalah suatu survei dengan lembar observasi yang dilengkapi dengan wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, Di SLB N 1 Pemalang, ketersediaan sarpras bola besar 62,5% baik, 12,5% cukup baik dan 25% kurang. Bola kecil 87,5% baik dan sisanya 25% kurang. Atletik 66,7% baik sementara sisanya 33,3% masih tergolong kurang. Sarpras senam, kebugaran jasmani, Outdoor activity dan kesehatan 100% baik. Terakhir yaitu sarpras akuatik sebesar 66,7% cukup baik sementara 33,3% sisanya masih kurang atau belum terpenuhi. Di SLB N 2 Pemalang, sarana dan prasarana bola besar baru 37,5% yang tergolong baik, 37,5% yang lain cukup baik, sedangkan 25% sisanya kurang atau belum tersedia. Bola kecil 62,5% baik, 12,5% cukup baik dan 25% kurang. Atletik 44,4% baik, 11,1% cukup baik namun 44,4% sisanya masih kurang. Senam, 83,3% baik sedangkan sisanya 16,7% tergolong cukup baik. Outdoor activity 80% telah terpenuhi dengan baik dan 20% masih kurang. Sarpras kesehatan menjadi satu-satunya yang 100% terpenuhi dengan baik. Sebaliknya, akuatik menjadi satu-satunya yang sama sekali belum terpenuhi kebutuhan sarprasnya alias 0%. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu, SLB di Kabupaten Pemalang telah memenuhi sarana dan prasarana Penjas dengan baik, hanya pemanfaatan dan pemeliharaannya yang perlu ditingkatkan. Peneliti menyarankan agar SLB mulai berusaha menggunakan tenaga pengajar Penjas yang profesional, sehingga sarana dan prasarana Penjas yang ada dapat difungsikan dengan baik. Guru Penjasorkes di SLB juga diharapkan lebih kreatif dan inovatif dalam menggunakan sarana dan prasarana yang ada sehingga anak lebih tertarik mengikuti pembelajaran, dan tentunya sarana prasarana yang ada dapat dimanfaatkan dengan baik, tidak hanya sebagai pelengkap fasilitas saja.

Available Versions of this Item

• SURVEI SARANA DAN PRASARANA PENJASORKES PADA SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) DI KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2010. (deposited 08 Dec 2011 04:40)
  • SURVEI SARANA DAN PRASARANA PENJASORKES PADA SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) DI KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2010. (deposited 15 Dec 2011 02:09) [Currently Displayed]

Actions (login required)

View Item