PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN METODE EXPERIENTIAL LEARNING PADA SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 2 TENGARAN


Sri Wahyuni, 2101406606 (2011) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN METODE EXPERIENTIAL LEARNING PADA SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 2 TENGARAN. Under Graduates thesis, UNNES.

Warning
There is a more recent version of this item available.
[thumbnail of PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN METODE EXPERIENTIAL LEARNING  PADA SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 2 TENGARAN ]
Preview
PDF (PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN METODE EXPERIENTIAL LEARNING PADA SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 2 TENGARAN ) - Published Version
Download (108kB) | Preview

Abstract

SARI Wahyuni, Sri. 2010. Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi dengan Metode Experiential Learning pada Siswa Kelas VIII D SMP Negeri 2 Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs.Mukh Doyin, M.Si. Pembimbing II: Dra. L.M. Budiyati, M.Pd. Kata kunci: keterampilan menulis puisi, metode experiential eearning. Sesuai dengan observasi yang dilakukan peneliti di SMP Negeri 2 Tengaran kelas VIII D keterampilan menulis puisi sudah diajarkan tetapi masih banyak menemui hambatan. Hal tersebut sesuai dengan keterangan dari guru pengampu mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, yang menyatakan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam menulis puisi dan dibuktikan dengan nilai rata-rata menulis puisi yang masih berada di bawah KKM. Faktor utama yang menyebabkan rendahnya kemampuan menulis puisi terletak pada metode dalam kegiatan belajar mengajar. Di SMP Negeri 2 Tengaran pembelajaran tentang menulis puisi dilakukan dengan metode ceramah. Selain itu, dalam proses KBM guru belum mengoptimalkan media pembelajaran sehingga guru belum dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Metode ceramah yang digunakan menuntut konsentrasi siswa secara terus menerus dan membatasi partisipasi siswa yang menyebabkan siswa menjadi pasif, jenuh dan bosan dalam proses belajar mengajar. Dengan lingkungan belajar yang tidak kondusif maka suasana belajar siswa kurang menyenangkan sehingga mengakibatkan siswa tidak dapat menemukan ide-ide karena dalam proses pembelajaranya siswa merasa tertekan sehingga mengalami kesulitan dalam menulis puisi. Hal tersebut bertolak belakang dengan KTSP yang dalam kegiatan belajar mengajar harus dapat menciptakan suasana belajar aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator dan motivator. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis puisi menggunakan metode experiental learning pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 2 Tengaran? (2) Bagaimanakah perubahan perilaku belajar siswa kelas VIII D SMP Negeri 2 Tengaran setelah mengikuti pembelajaran keterampilan menulis puisi dengan metode experiental learning. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis puisi kelas VIII D SMP Negeri 2 Tengaran setelah mengikuti pembelajaran dengan metode experiential learning (2) mendeskripsikan perubahan tingkah laku siswa kelas VIII D Negeri 2 Tengaran setelah mengikuti pembelajaran dengan metode experiential learning. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua, tahap siklus I dan siklus II dengan target nilai rata-rata kelas yaitu 70. Subjek penelitian ini adalah keterampilan menulis puisi siswa kelas VIII D SMP Negeri 2 Tengaran. Variabel penelitian ini adalah peningkatan keterampilan menulis puisi dan penggunaaan metode experiential learning. Teknik analisi data menggunakan teknik kuantitatif dan kualitatif. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes dan nontes. Berdasarkan analisis data hasil penelitian keterampilan menulia puisi dengan menggunakan metode experiential learning, siklus I bdan siklus II menunjukkan peningkatan nilai rata-rata kelas . Keterampilan menulis puisi dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar10,62%. Rata-rata skor pada siklus I 68,21, sedangkan pada siklus II mencapai 78,83, termasuk dalam kategori baik dan sudah memenuhi target penuilaian yang ditentukan. Peningkatan keterampilan menulis puisi juga diikuti oleh perubahan tingkah laku ke arah yang lebih positif. Tingkah laku siswa pada pembelajaran di siklus II lebih positif daripada siklus I. Meskipun demikian, masih ada siswa yang melakukan tingkah laku negatif, seperti bicara sendiri, mengganggu teman. Pada siklus II berubah menjadi senang, aktif, dan serius terhadap materi yang diberikan oleh guru. Selain itu, mereka terlihat antusias menulis puisi. Berdasarkan penelitian teersebut, simpulan yang dapat diambil adalah keterampilan menulis puisi pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 2 Tengaran mengalami peningkatan setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan metode experiential learning tingkah laku siswa mengalami perubahan ke arah yang lebih positif. Saran yang dapat diberikan peneliti antara lain (1) Guru Bahasa dan Sastra Indonesia hendaknya menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dalam pembelajaran menulis puisi dengan metode experiential learning sehingga keterampilan menulis siswa semakin meningkat; (2) Peneliti lain dapat melakukan penelitian serupa dengan menggunakan metode dan teknik pembelajaran yang berbeda sehingga didapatkan berbagai alternatif metode pembelajaran keterampilan menulis puisi.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: keterampilan menulis puisi, metode experiential eearning
Subjects: P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia > Pendidikan Bahasa dan Sastra
L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (S1)
Depositing User: Users 3259 not found.
Date Deposited: 08 Dec 2011 04:40
Last Modified: 15 Dec 2011 02:10
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/10718

Available Versions of this Item

Actions (login required)

View Item View Item