PERBEDAAN KINERJA GURU EKONOMI YANG BERSERTIFIKASI DAN YANG TIDAK BERSERTIFIKASI PADA SMA SE KABUPATEN TEMANGGUNG
Listiani , 3301405012 (2011) PERBEDAAN KINERJA GURU EKONOMI YANG BERSERTIFIKASI DAN YANG TIDAK BERSERTIFIKASI PADA SMA SE KABUPATEN TEMANGGUNG. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Microsoft Word (PERBEDAAN KINERJA GURU EKONOMI YANG BERSERTIFIKASI DAN YANG TIDAK BERSERTIFIKASI PADA SMA SE KABUPATEN TEMANGGUNG)
- Published Version
Download (46kB) |
Abstract
Listiani. 2010. “Perbedaan Kinerja Guru Ekonomi yang Bersertifikasi dan yang Tidak Bersertifikasi pada SMA Se Kabupaten Temanggung”. Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dra. Margunani, M.P. Pembimbing II: Maylia Pramono Sari, SE, M.Si, Akt. Kata Kunci : Kinerja, guru ekonomi, sertifikasi Seorang guru dapat meningkatkan kinerjanya dengan berbagai cara, salah satunya melalui program sertifikasi. Uji sertifikasi akan memberikan perubahan bagi guru, terutama masalah kesejahteraan. Semakin meningkat kesejahteraan seorang guru diharapkan guru tersebut akan lebih fokus dalam menjalankan pekerjaannya dan akan meningkatkan prestasi kerjanya. Kualitas pembelajaran yang meningkat diharapkan akan bermuara akhir pada peningkatan prestasi hasil belajar siswa sehingga membuahkan pendidikan yang bermutu. Pada awalnya program sertifikasi guru berniat untuk meningkatkan mutu pendidikan dan profesionalisme guru, akan tetapi masih adanya fenomena bahwa guru bersertifikasi hanya mengejar kesejahteraan semata, sementara mutu pengajaran mereka tidak diperhatikan. Maka melalui penelitian ini dilakukan pengujian secara empiris apakah ada perbedaan kinerja guru ekonomi antara yang bersertifikasi dan yang tidak bersertifikasi menurut penilaian kepala sekolah. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan kinerja guru ekonomi yang bersertifikasi dan yang tidak bersertifikasi pada SMA se Kabupaten Temanggung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru ekonomi SMA se Kabupaten Temanggung. Dimana, dari 20 orang guru dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kinerja guru ekonomi yang bersertifikasi sebanyak 10 orang dan kelompok kinerja guru ekonomi yang tidak bersertifikasi sebanyak 10 orang. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah metode kuesioner. Metode analisis data yang dipakai adalah statistik deskriptif dan Independent sample t-test. Hasil deskriptif persentase menunjukkan bahwa rata-rata skor kinerja guru yang tidak bersertifikasi sebesar 128,10 dengan persentase skor 78,11% dan termasuk kategori tinggi, sedangkan rata-rata skor kinerja guru yang bersertifikasi sebesar 134,80 dengan persentase skor 82,20% dan kategori sangat tinggi. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai t untuk data kinerja guru yang tidak bersertifikasi dengan guru yang bersertifikasi sebesar -1,033 dengan signifikansi 0,315 > 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan : “Kinerja guru ekonomi yang bersertifikasi lebih baik dibandingkan guru ekonomi yang tidak bersertifikasi pada SMA se Kabupaten Temanggung“, ditolak. Ditinjau dari tiap sub-variabel, nilai t pada kompetensi pedagogik sebesar 0,339 dengan signifikansi 0,739 > 0,05 dan pada kompetensi kepribadian 0,501 dengan signifikansi 0,622 > 0,05, serta pada kompetensi sosial 0,426 dengan signifikansi 0,675 > 0,05. Sedangkan pada kompetensi profesional menunjukkan perbedaan signifikan dengan nilai t sebesar 3,567 dengan signifikansi 0,002 < 0,05. Disimpulkan tidak ada perbedaan kinerja guru ekonomi yang bersertifikasi dengan guru yang tidak bersertifikasi pada SMA Se-Kabupaten Temanggung. Disarankan kepada Pemerintah dalam hal ini Kementrian Pendidikan Nasional perlu meninjau kembali proses sertifikasi guru melalui jalur portofolio, sebab kinerjanya tidak jauh berbeda dengan yang tidak bersertifikasi. Kementrian Pendidikan Nasional perlu mengoptimalkan kinerja pengawas untuk menilai kinerja guru yang bersertifikasi untuk menjamin mutu kinerja guru dengan cara menilai secara berkala sehingga guru yang bersertifikasi selalu meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya secara kontinu. Kementrian Pendidikan Nasional juga perlu melakukan penilaian secara berkala untuk memonitor kinerja guru yang telah bersetifikasi dengan menggunakan alat uji (borang portofolio) yang sama.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kinerja, guru ekonomi, sertifikasi |
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools |
Fakultas: | Fakultas Ekonomi > Akuntansi, S1 |
Depositing User: | Users 3261 not found. |
Date Deposited: | 06 Dec 2011 08:16 |
Last Modified: | 06 Dec 2011 08:16 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/10600 |
Available Versions of this Item
- PERBEDAAN KINERJA GURU EKONOMI YANG BERSERTIFIKASI DAN YANG TIDAK BERSERTIFIKASI PADA SMA SE KABUPATEN TEMANGGUNG. (deposited 06 Dec 2011 08:16) [Currently Displayed]
Actions (login required)
View Item |