Pelaksanaan Moving Class pada Mata Pelajaran Geografi Kelas di SMA Negeri 1 Tunjungan Kabupaten Blora.
Teguh Ari Suntoro , 3201407060 (2011) Pelaksanaan Moving Class pada Mata Pelajaran Geografi Kelas di SMA Negeri 1 Tunjungan Kabupaten Blora. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (Pelaksanaan Moving Class pada Mata Pelajaran Geografi Kelas di SMA Negeri 1 Tunjungan Kabupaten Blora.)
- Submitted Version
Download (1MB) | Preview |
Abstract
Sistem pembelajaran dalam suatu Sekolah Kategori Mandiri (SKM) sudah beragam. Salah satu diantaranya adalah sistem pembelajaran dengan moving class. Dalam pelaksanaan moving class ternyata masih terdapat berbagai hambatanhambatan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana pelaksanaan moving class pada proses pembelajaran geografi; (2) Hambatan-hambatan pelaksanaan moving class pada proses pembelajaran geografi. Berdasarkan permasalahan tersebut tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui pelaksanaan moving class pada proses pembelajaran geografi; (2) Untuk mengetahui hambatan-hambatan pelaksanaan moving class pada pembelajaran geografi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS yang berjumlah 125 siswa, sampel dengan menggunakan proportional random sampling yang berjumlah 32 siswa dan guru geografi berjumlah 3 orang. Variabel dalam penelitian ini adalah (1) Pelaksanaan moving class; (2) Hambatan pelaksanaan moving class. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data penelitian menggunakan deskripsi kuantitatif. Hasil penelitian ini adalah (1) Pelaksanaan movig class di SMA Negeri 1 Tunjungan: a. Kurikulum yang digunakan pada sekolah yang melaksanakan moving class sudah baik dan sesuai (cukup optimal) dengan memiliki Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mencerminkan kurikulum Sekolah Kategori Mandiri, b. Karakteristik ruang kelas geografi masih seperti ruang kelas geografi kelas biasa dimana belum mencerminkan nuansa-nuansa fenomena geografi di kelas c. Sumber belajar kurang optimal karena jumlah peta dan globe masih kurang sehingga tingkat penggunaannya juga kurang optimal, d. Media belajar kurang optimal karena hanya terdapat LCD dan komputer di kelas sehingga masih diperlukan media pembelajaran lainnya seperti OHP, Televisi maupun VCD, e. Pengelolaan moving class sudah berjalan selama 5 tahun dengan perpindahan kelas membawa tas dan adanya waktu jeda sekitar 5 sampai 10 menit. Setiap mata pelajaran sudah memiliki kelas dan sudah ditata sesuai dengan karakteristiknya serta sarana dan prasarana yang ada sudah menunjang dalam proses pembelajaran geografi. Guru diwajibkan untuk mengisi daftar hadir dan menilai kemampuan siswa dengan menggunakan teknik penilaian afektif, psikomotorik dan kognitif. Kemudian guru juga melaporkan hasil penilaian kepada Biro Akademik supaya dapat diketahui tingkat kemampuan siswa selama mengikuti sistem moving class; (2) Hambatan pelaksanaan moving class yang dialami oleh guru antara lain suasana pembelajaran tidak kondusif, ruang kelas mata pelajaran masih ada yang kurang, pengelolaan pembelajaran masih kurang karena guru sulit untuk mengatur dan mengendalikan suasana kelas, ketidakhadiran guru sulit diantipasi karena tidak team teaching, penataan ruang kelas masih seperti kelas biasa karena keterbatasan sarana dan prasarana di kelas. Hambatan pelaksanaan moving class yang dialami oleh siswa antara lain interaksi belajar sebanyak 25% siswa kelas XI IPS tidak terjalin karena siswa merasa kecapekan dan kelelahan saat perpindahan kelas, pengkondisian kembali suasana belajar tidak diberikan waktu untuk berpindah, keterlambatan siswa sebanyak 32,5% karena jarak kelas geografi cukup jauh, kebersihan kelas geografi masih kurang terjaga sehingga perlu kesadaran dari siswa untuk membersihkannya, biaya sekolah juga mempengaruhi belajar siswa karena harus membeli perlengkapan untuk belajar, keamanan kelas saat perpindahan kelas tidak aman karena banyak siswa yang sering kehilangan barang seperti perlengkapan menulis bahkan ada juga yang kehilangan handphone, ketersediaan loker belum tersedia di kelas geografi sehingga diperlukan loker untuk menaruh barang-barang siswa. Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah (1) Sekolah yang telah menerapkan moving class untuk lebih menyelaraskan kurikulum agar sesuai dengan rambu-rambu yang dikemukakan Direktorat Pembinaaan SMA; (2) Kondisi kelas geografi masih membutuhkan pengadaan sarana dan prasarana seperti jumlah globe, jumlah peta baik peta umum maupun peta khusus gambargambar fenomena geografi dan diagram blog ; (3) Sebaiknya kelas geografi harus mempunyai laboraturium tersendiri; (4) Dalam pelaksanaan moving class guru diharuskan untuk mengatur jalannya proses pembelajaran di kelas geografi ; (5) Dalam pelaksanaan moving class siswa harus dituntut untuk selalu disiplin dan tepat waktu; (6) Pengadaan loker harus disediakan di kelas geografi agar siswa dapat meletakkan tas di loker dan tidak membawa tas ke dalam kelas.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pelaksanaan dan Hambatan Moving Class |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Geografi, S1 |
Depositing User: | eko handoyo perpustakaan |
Date Deposited: | 05 Dec 2011 07:12 |
Last Modified: | 25 Apr 2015 07:58 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/10536 |
Actions (login required)
View Item |