IDENTIFIKASI PERMINTAAN (DEMAND) PENUMPANG BRT PADA DAERAH TARIKAN DOMINAN KORIDOR I (MANGKANG - PENGGARON) SEMARANG
Agus Subadi, 5101406033 (2011) IDENTIFIKASI PERMINTAAN (DEMAND) PENUMPANG BRT PADA DAERAH TARIKAN DOMINAN KORIDOR I (MANGKANG - PENGGARON) SEMARANG. Under Graduates thesis, universitas negeri semarang.
Microsoft Word (IDENTIFIKASI PERMINTAAN (DEMAND) PENUMPANG BRT PADA DAERAH TARIKAN DOMINAN KORIDOR I (MANGKANG - PENGGARON) SEMARANG)
Download (60kB) |
Abstract
ABSTRAK IDENTIFIKASI PERMINTAAN (DEMAND) PENUMPANG BRT PADA DAERAH TARIKAN DOMINAN KORIDOR I (MANGKANG - PENGGARON) SEMARANG Subadi.A. 5101406033. 2010. Pendidikan Teknik Bangunan. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang Angkutan umum selain melayani masyarakat yang tidak memiliki kendaraan pribadi (captive), juga diharapkan dapat menjadi pendorong dalam mengurangi kendaraan pribadi. Pada tahun 2009, Pemerintah Kota Semarang berencana menyelenggarakan suatu Sistem Angkutan Umum Massal (SAUM) dengan model Bus Rapid Transit. Dari studi-studi yang telah dilaksanakan menyimpulkan Masterplan Transportasi Kota Semarang 2008, menunjukan bahwa pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal (SAUM) dengan model BRT secara ekonomi layak di Kota Semarang. Bus Rapid Transit (BRT) adalah sebuah sistem angkutan umum yang baru di Kota Semarang dan keberadaannya diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat Kota Semarang. Bus Rapid Transit merupakan salah satu bentuk angkutan berorientasi pelanggan dan mengkombinasikan stasiun, kendaraan, perencanaan, dan elemen-elemen sistem transportasi ke dalam sebuah sistem yang terpadu dan memiliki satu identitas unik. Proses pengoperasian BRT di Kota Semarang di awali dengan inisiatif dari pemerintah pusat untuk mengadakan angkutan umum massal bagi Kota Semarang. Karena bersifat top-down, pengutamaan aspirasi masyarakat, dalam wujud besaran permintaan (demand) yang khas bagi kawasan Kota Semarang belum sepenuhnya tercapai. Hal ini nampak pada catatan-catatan penelitian sebelumnya, menunjukan bahwa permintaan terhadap angkutan umum lebih kecil daripada permintaan terhadap kepemilikan kendaraan pribadi, dan pengguna angkutan umum penumpang didominasi oleh pengguna yang tidak mempunyai pilihan lain selain menggunakan angkutan umum (captive). Untuk mengatasi masalah ini, perlu dikaji ulang faktor permintaan dalam Sistem Angkutan Umum Massal yang digunakan untuk pengembangan BRT yang terintegrasi antara wilayah di Kota Semarang, terutama pada daerah tarikan (tujuan) penumpang. Pada penelitian ini yang menjadi subyek adalah penumpang BRT, ditinjau dari faktor yang mempengaruhi mereka untuk menggunakan Bus Rapid Transit. Faktor-faktor yang menjadi pilihan penumpang yaitu dari segi tarif, waktu, pelayanan dan kenyamanan serta privacy dan keselamatan. Digunakan metode Structural Equation Modelling (SEM) untuk menganalisis data yang didapat dari responden (penumpang) melalui angket yang disebarkan pada shalter daerah Tambakaji. Hasil analisis menunjukkan bahwa pelayanan dan kenyamanan dengan pengaruh 52,8%, menjadi faktor pertama yang mempengaruhi para penumpang untuk memilih menggunakan Bus Rapid Transit. Faktor tarif yang memberlakukan tarif sama untuk semua jarak mempengaruhi 46,5% terhadap penggunaan Bus Rapid Transit. Waktu berpengaruh sebesar 37% , dan yang sedikit berpengaruh pada penumpang yang menggunakan Bus Rapid Transit adalah privacy dan keselamatan yaitu sebesar 35,1%. Variabel Demand BRT dapat dijelaskan oleh tiap indicator sebesar 0,775 atau 77,5% sedangkan sisanya sebesar 22,5% di jelaskan oleh faktor-faktor lainnya
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | permintaan (demand), Bus Rapid Transit (BRT), Tarikan. |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Fakultas: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil, D3 |
Depositing User: | Users 3263 not found. |
Date Deposited: | 03 Dec 2011 01:25 |
Last Modified: | 03 Dec 2011 01:25 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/10442 |
Actions (login required)
View Item |