Perilaku Keagamaan Komunitas Miskin (Kasus di Desa Hadipolo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus)
Susi Herawati, 3501406539 (2011) Perilaku Keagamaan Komunitas Miskin (Kasus di Desa Hadipolo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Microsoft Word (Perilaku Keagamaan Komunitas Miskin (Kasus di Desa Hadipolo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus))
- Published Version
Download (58kB) |
Abstract
Susi Herawati. 2010.Perilaku Keagamaan Komunitas Miskin (Kasus di Desa Hadipolo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus). Skripsi Jurusan Sosiologi dan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Drs.M.S. Mustofa, M.A dan Pembimbing II Drs.Adang Syamsudin, M.Si.73 Halaman. Kata Kunci: Perilaku Keagamaan, Hubungan Sosial, Komunitas Miskin. Kemiskinan adalah permasalahan yang sangat kompleks dan berhubungan dengan semua aspek kehidupan. Kemiskinan juga berkaitan erat dalam bidang keagamaan. Dalam bidang keagamaan, setiap anggota masyarakat memperlihatkan dan mempraktikan perilaku keagamaan secara berbeda-beda. Seperti halnya pada komunitas miskin Desa Hadipolo yang juga memperlihatkan perilaku keagamaan yang berbeda dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena perilaku keagamaan tersebut menarik untuk diungkap dari kondisi kemiskinan yang dialami oleh sebagian masyarakat Desa Hadipolo.Tujuan dari penelitian ini adalah(1)Untuk mengetahui perilaku keagamaan komunitas miskin dengan kondisi yang dialami di Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. (2)Untuk mengetahui hubungan sosial keagamaan yang terjadi dalam komunitas miskin di Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus sebagai wujud dari perilaku keagamaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui metode wawancara, metode observasi, dan metode dokumentasi. Validitas data dengan teknik Triangulasi. Subyek dalam penelitian ini adalah komunitas miskin Desa Hadipolo. Informan dalam penelitian ini terdiri dari ketua RT dan kamituwo komunitas miskin Desa Hadipolo. Hasil yang diperoleh yaitu (1)Dalam bidang keagamaan, perilaku keagamaan yang dipraktikkan komunitas miskin Desa Hadipolo berbeda dengan masyarakat Desa Hadipolo pada umumnya. Pertama, agama Islam merupakan kepercayaan yang dianut oleh komunitas miskin Desa Hadipolo. Kedua, ritual/upacara keagamaan seperti suronan, sedekah bumi, dan isra’ mi’raj belum bisa dipraktikkan sebab belum mampu mengadakan ritual keagamaan dengan dana sendiri. Upacara yang berhubungan dengan lingkaran hidup manusia seperti tingkeban, mitoni, kelahiran dan sunatan jarang dilakukan. Jika ritual keagamaan tersebut dilakukan, hanya secara sederhana. Ketiga, komunitas Miskin Desa Hadipolo ini memiliki kegiatan keagamaan kumpulan tahlilan. Kegiatan keagamaan tahlilan terbentuk untuk kalangan laki-laki. Pengajian bagi anak-anak dan ibu-ibu juga dibentuk dan tidak berjalan. Anak-anak dan ibu-ibu tidak tertarik dengan kegiatan keagamaan pengajian, karena beranggapan hanya membuang-buang waktu dan tidak menghasilkan uang sebab hal terpenting adalah mencari uang. (2)Hubungan sosial keagamaan dalam komunitas miskin dapat terlihat dari tradisi saling kunjung mengunjungi dan berkirim makanan pada hari besar keagamaan. Simpulan dari keseluruhan isi hasil penelitian ini adalah (1)Komunitas miskin Desa Hadipolo pada dasarnya tidak mementingkan perilaku keagamaan. Perilaku keagamaan dalam kehidupan komunitas miskin Desa Hadipolo lebih tidak diutamakan, sebab hal yang terpenting dalam kehidupan komunitas miskin Desa Hadipolo adalah mencari uang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Ungkapan rasa syukur yang dipraktikkan komunitas miskin Desa Hadipolo adalah dengan bekerja keras dan berusaha membahagiakan keluarga. (2)Komunikasi dan kontak sosial yang terjadi antara individu satu dengan individu yang lain dalam komunitas miskin Desa Hadipolo, merupakan hal melatarbelakangi hubungan sosial keagamaan yang terjadi dalam komunitas miskin. Saran(1) Bagi komunitas miskin, disampaikan kepada komunitas miskin untuk lebih meningkatkan perilaku keagamaan yang dipraktikkan serta hubungan sosial keagamaan, misalnya dalam hal mengikuti kegiatan keagamaan yang dibentuk tanpa ada rasa paksaan dari pihak lain, dengan cara mensosialisasikan pentingnya mempraktikkan perilaku keagamaan pada waktu pertemuan penyuluhan rutin komunitas miskin. (2)Bagi pemerintah Desa Hadipolo, disampaikan pemerintah hendaknya menaruh perhatian lebih pada komunitas miskin dengan cara mensosialisasikan pentingnya mempraktikkan perilaku keagamaan pada waktu pertemuan penyuluhan rutin komunitas miskin.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perilaku Keagamaan, Hubungan Sosial, Komunitas Miskin |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GF Human ecology. Anthropogeography |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, S1 |
Depositing User: | Users 3313 not found. |
Date Deposited: | 03 Dec 2011 01:31 |
Last Modified: | 03 Dec 2011 01:31 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/10382 |
Actions (login required)
View Item |