(ABSTRAK) KETIDAKPATUHAN PEJALAN KAKI MENGGUNAKAN JEMBATAN PENYEBERANGAN (Studi Fenomenologis pada Siswa SMA dan SMK di Jalan Teuku Umar Kota Semarang )


Tri Rahayuningsih, 1550403012 (2010) (ABSTRAK) KETIDAKPATUHAN PEJALAN KAKI MENGGUNAKAN JEMBATAN PENYEBERANGAN (Studi Fenomenologis pada Siswa SMA dan SMK di Jalan Teuku Umar Kota Semarang ). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of (ABSTRAK) KETIDAKPATUHAN PEJALAN KAKI MENGGUNAKAN JEMBATAN PENYEBERANGAN (Studi Fenomenologis pada Siswa SMA dan SMK  di Jalan Teuku Umar Kota Semarang )] Microsoft Word ((ABSTRAK) KETIDAKPATUHAN PEJALAN KAKI MENGGUNAKAN JEMBATAN PENYEBERANGAN (Studi Fenomenologis pada Siswa SMA dan SMK di Jalan Teuku Umar Kota Semarang )) - Published Version
Download (90kB)

Abstract

Jembatan penyeberangan sebagai fasilitas publik ini disediakan oleh pemerintah. Tujuan dibangun jembatan penyeberangan adalah untuk melindungi masyarakat terutama pejalan kaki agar dapat menyeberang secara aman, nyaman dan menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas juga berakibat terhambatnya kelancaran lalu lintas di jalan raya.Pada kenyataan yang terjadi, dibeberapa lokasi jembatan penyeberangan terlihat adanya keengganan pejalan kaki dalam memanfaatkan fasilitas publik ini.Perilaku pejalan kaki tidak jarang menimbulkan hambatan dan kemacetan lalu lintas. Hasil pengamatan dari 164 pejalan kaki menunjukkan 62% pejalan kaki dimana didominasi pelajar SMA yang hendak menyeberang tidak mematuhi untuk menggunakan jembatan penyeberangan,38% pejalan kaki mematuhi menggunakan jembatan penyeberangan saat menyeberang jalan.Ketidakpatuhan siswa SMA membuat penulis tertarik untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi dan akibat dari ketidakpatuhan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor– faktor apa saja yang mempengaruhi ketidakpatuhan siswa SMA menggunakan jembatan penyeberangan Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif, dengan menggunakan wawancara dan observasi. Unit Analisis adalah ketidakpatuhan siswa dalam menggunakan jembatan penyeberangan, sedangkan sub unit analisis yaitu polisi lalu lintas, sopir angkot dan tukang ojek. Subyek yang digunakan berjumlah delapan siswa SM.Keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Hasil dari penelitian ini secara pengetahuan semua subjek mengetahui bahwa menyeberang secara langsung tidak diperbolehkan oleh polisi. Mereka juga memahami secara benar apabila menyeberang secara langsung akan berakibat terancamnya keselamatan dirinya. Walaupun demikian siswa SMA lebih memilih menyeberang secara langsung dengan alasan malas, jauh dan capek. Pengalaman yang mereka alami belum mampu membuat meraka jera untuk bertindak melanggar peraturan. Polisi sejauh ini belum mampu memberikan sanksi yang tegas. hanya berupa teguran dan himbauan. Pengawasan yang dilakukan oleh pihak kepolisian kurang konsisten. Subjek merasa menyeberang secara langsung dipengaruhi oleh teman, dan lebih tenang manakala menyeberang bersama teman. Masyarakat sekitar ataupun teman subjek tidak memberikan tanggapan apapun, menganggap perilaku tidak menggunakan jembatan penyeberangan saat menyeberang adalah hal yang biasa.Situasi jalan dan jembatan pun mempengaruhi untuk menyeberang secara langsung. Keadaan jalan yang sepi memberikan peluang yang besar bagi siswa SMA untuk menyeberang secara langsung. Kondisi jembatan penyeberangan yang tidak aman dan nyaman juga menentukan subjek untuk menyeberang secara langsung..Subjek mengalami disonansi kognitif yaitu ketidakcocokan atau ketidaksesuaian antara elemen-elemen tersebut, yaitu kognisi bahwa : “saya malas, capek dan jauh” dengan pengetahuan menurut peraturan yang benar saat menyeberang harus menggunakan jembatan penyeberangan.Secara teori behavior perilaku ketidakpatuhan yang muncul pada subjek disebabkan adanya proses belajar. Proses belajar yang terjadi karena masyarakat sekitar memberikan model dan mengikuti orang lain ketika menyeberang tidak menggunakan jembatan penyeberangan. Selain itu juga adanya penguatan positif baik dari kepolisian, masyarakat maupun kondisi jembatan penyeberangan dan situsasi jalan raya. Ketidakpatuhan yang terjadi dalam diri subjek sudah menjadi habit maka untuk mengubah perilaku tersebut diperlukan adanya pembiasaan juga. Berdasarkan hasil penelitian di atas maka disarankan sebagai berikut: siswa SMA diharapkan untuk menggunakan sarana yang diperboleh untuk menyeberang di jalan raya. Bagi polisi Lalu Lintas Memberikan pengawasan yang konsisten, sosialisasi dan himbauan secara terus menerus serta merumuskan kembali sanksi yang tegas untuk diberikan kepada pejalan kaki yang menyeberang tidak menggunakan jembatan penyeberangan. Pengguna jalan lain diharapkan memberi efek jera missal dengan membunyikan klakson sekeras-kerasnya atau memberi nasehat pada siswa SMA yang menyeberang tanpa menggunakan jembatan penyeberangan.Peneliti selanjutnya disarankan memperdalam dan menambah penggalian data seperti nilai dan budaya disekolah maupun dirumah.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Ketidakpatuhan, Jembatan Penyeberangan, Siswa SMA
Subjects: Fakultas Ilmu Pendidikan > Psikologi (S1)
Fakultas: Fakultas Ilmu Pendidikan > Psikologi (S1)
Depositing User: Rizki Setiadi
Date Deposited: 02 Dec 2011 02:49
Last Modified: 02 Dec 2011 02:49
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/10270

Actions (login required)

View Item View Item