SINTESIS DAN KARAKTERISASI MANGAN FERIT DENGAN METODE PRESIPITASI


Eli Dayati , 4250406031 (2011) SINTESIS DAN KARAKTERISASI MANGAN FERIT DENGAN METODE PRESIPITASI. Under Graduates thesis, unnes.

This is the latest version of this item.

[thumbnail of SINTESIS DAN KARAKTERISASI MANGAN FERIT DENGAN METODE PRESIPITASI] Microsoft Word (SINTESIS DAN KARAKTERISASI MANGAN FERIT DENGAN METODE PRESIPITASI) - Published Version
Download (12kB)

Abstract

ABSTRAK Dayati, Eli. 2010. Sintesis dan Karakterisasi Mangan Ferit dengan Metode Presipitasi. Skripsi. Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dr. Agus Yulianto, M.Si, Pembimbing II: Dra. Upik Nurbaiti, M.Si Serbuk Mangan Ferit telah dibuat melalui metode presipitasi dengan variasi temperatur proses dan jenis larutan basa. Proses sintesis menggunakan bahan MnO2 proanalys dan Fe3O4 yang merupakan hasil ekstraksi manual dari pasir besi. Proses presipitasi dilakukan pada temperatur ruang dan 90°C. Pelarutan sejumlah massa MnO2 dan Fe3O4 masing-masing kedalam HCl menghasilkan larutan garam logam berupa MnCl2, FeCl3 dan FeCl2. Larutan garam logam kemudian dicampur dengan perbandingan 1:1. Larutan campuran kemudian ditambah dengan larutan basa berupa NH4OH dan NaOH dengan perbandingan 1:2. Setelah reaksi berlangsung selama ± 5 menit, didapatkan endapan hitam yang diindikasikan sebagai Mangan Ferit. Endapan hitam dikeringkan dengan microwave pada temperatur 70°C selama 20 menit untuk mendapatkan sampel serbuk. Hasil karakterisasi XRD untuk proses presipitasi pada temperatur ruang menunjukkan serbuk yang dihasilkan dari penambahan larutan NH4OH menghasilkan Mangan Ferit sebesar 59% dan α Fe2O3 sebesar 41%. Serbuk yang dihasilkan dari penambahan larutan NaOH tidak mengindikasikan adanya Mangan Ferit, tetapi merupakan campuran dari MnO2 (10%), Fe3O4 (55%) dan Fe2O3 (35%). Proses presipitasi pada temperatur 90°C menghasilkan Mangan ferit sempurna untuk larutan basa NH4OH dan Mangan ferit 57% dengan Fe2O3 43% untuk larutan basa NaOH. Hasil karakterisasi XRF mengindikasikan keberadaan pengotor seperti Al, Si, Ti, Eu, Yb dan sebagainya. Proses presipitasi yang dilakukan pada temperatur ruang menyebabkan Mangan Ferit yang terbentuk tidak sempurna. Ketidaksempurnaan Mangan ferit yang dihasilkan pada temperatur 90°C disebabkan pH yang tidak terkontrol. Keberadaan pengotor dapat dimengerti karena bahan baku menggunakan pasir besi alam yang mempuyai unsur-unsur heterogen.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Subjects: Q Science > QC Physics
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Fisika, S1
Depositing User: Users 3257 not found.
Date Deposited: 29 Nov 2011 06:26
Last Modified: 29 Nov 2011 06:26
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/10004

Available Versions of this Item

Actions (login required)

View Item View Item